Jumat, 10 April 2020

Beberapa Hal yang Terjadi selama Empat Pekan 'Social/Physical Distancing'?

Tempat kerja WfH pakai kokpit simulator balap

Virus korona tidak terasa telah menghantui semua orang di seluruh penjuru bumi. Ramai-ramai tiap wilayah dengan pemimpinnya berusaha mengatur strategi kebijakan untuk melindungi warganya. Tak terkecuali di Indonesia.

Presiden telah menginstruksikan kepada kita, semua orang yang tinggal di Indonesia untuk melaksanakan physical distancing, work from home, dan sebagainya. Semua ini merupakan hal-hal yang harus diupayakan bersama untuk menekan laju infeksi virus korona.

Genap empat pekan saya dan istri mulai menjalankan physical distancing dan work from home. Kami tidak keluar rumah kemanapun jika tidak ada alasan yang mendesak. Saya berbelanja sekitar sepuluh hari sekali untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok. Ya, hanya saya. Istri tetap di rumah untuk mencegah risiko paparan.

Dalam empat pekan banyak hal yang kami lakukan yang biasanya tidak pernah kami lakukan. Penyesuaian demi penyesuaian kami lakukan. Ada hal-hal dan kebiasaan yang ditinggalkan, dan ada pula hal-hal dan kebiasaan baru yang kami jalankan.

Minggu, 31 Maret 2019

2015 yang Begitu Berkesan

Sungguh berkesan. Itulah kata yang dapat menggambarkan perasaan saya terhadap tahun 2015, setidaknya bagi diri saya pribadi.

Awal tahun, bisa skid! Apa itu skid? Skid adalah salah satu metode mengerem tanpa rem yang biasa dilakukan oleh para pengguna sepeda fixie atau fixed gear.

A video posted by Ega Zulfikar (@egazf) on


Tahun 2015 adalah tahun dimana saya akhirnya mendapatkan implan untuk menggantikan sendi panggul kiri saya yang rusak, meski harus diawali rasa sakit dan kepayahan.

Minggu, 24 Mei 2015

Patah Tulang Lagi Setelah Lepas Pen


Tanggal 19 September 2012, saya mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah pada kedua kaki saya dan dislokasi di kedua tangan. Dan dua setengah tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 24 Maret 2015 lalu, saya mengalami patah tulang paha kaki kanan untuk kedua kalinya.

Kronologi kejadian

22 April 2014, saya divonis menderita osteoarthritis pada sendi panggul kiri dimana bantalan sendi yang notabene terus bergesek satu sama lain, terkikis lebih cepat daripada kemampuannya untuk tumbuh kembali. Kondisi ini memaksa saya untuk kembali memakai alat bantu jalan untuk mengurangi efek kerusakan sehingga sendi dapat bertahan lebih lama. Sampai hampir satu tahun kemudian, 28 Januari 2015, saya dinyatakan mengalami avascular necrosis yaitu keadaan dimana bantalan sendi sudah benar-benar habis sehingga harus diganti dengan sendi buatan melalui prosedur operasi bedah.