tag:blogger.com,1999:blog-24549322176131920832024-03-06T00:40:56.980+07:00BLOG.Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-50441625951826816142020-04-10T18:39:00.000+07:002020-04-10T20:32:09.239+07:00Beberapa Hal yang Terjadi selama Empat Pekan 'Social/Physical Distancing'?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiryGqhe7d9IA7ODJMUpFPwEqhOexs4RVbtTIpBt_K1V8L4DorlCdExFyyWYIwikLRnM35TzrMROPysAWOmkPN1oLDGaOlf3uWA8uDMdTPYi4jECh6hymsSahcDL-_GtAhKzO1aEQaqkK2z/s1600/IMG_20200408_184006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="702" data-original-width="936" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiryGqhe7d9IA7ODJMUpFPwEqhOexs4RVbtTIpBt_K1V8L4DorlCdExFyyWYIwikLRnM35TzrMROPysAWOmkPN1oLDGaOlf3uWA8uDMdTPYi4jECh6hymsSahcDL-_GtAhKzO1aEQaqkK2z/s640/IMG_20200408_184006.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8px;">Tempat kerja WfH pakai kokpit simulator balap</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Virus korona tidak terasa telah menghantui semua orang di seluruh penjuru bumi. Ramai-ramai tiap wilayah dengan pemimpinnya berusaha mengatur strategi kebijakan untuk melindungi warganya. Tak terkecuali di Indonesia.<br />
<br />
Presiden telah menginstruksikan kepada kita, semua orang yang tinggal di Indonesia untuk melaksanakan <i>physical distancing, work from home, </i>dan sebagainya. Semua ini merupakan hal-hal yang harus diupayakan bersama untuk menekan laju infeksi virus korona.<br />
<br />
Genap empat pekan saya dan istri mulai menjalankan <i>physical distancing </i>dan <i>work from home</i>. Kami tidak keluar rumah kemanapun jika tidak ada alasan yang mendesak. Saya berbelanja sekitar sepuluh hari sekali untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok. Ya, hanya saya. Istri tetap di rumah untuk mencegah risiko paparan.<br />
<br />
Dalam empat pekan banyak hal yang kami lakukan yang biasanya tidak pernah kami lakukan. Penyesuaian demi penyesuaian kami lakukan. Ada hal-hal dan kebiasaan yang ditinggalkan, dan ada pula hal-hal dan kebiasaan baru yang kami jalankan.<br />
<a name='more'></a><br />
<h4>
<b><i>WfH </i>- Ongkos Transportasi</b></h4>
Rutinitas berubah drastis dari yang biasanya melakukan berkendara berangkat dan pulang kerja, kini tidak lagi dilakukan. Pengeluaran untuk biaya operasional transportasi pun jadi berkurang amat drastis.<br />
<br />
<h4>
<i><b>WfH</b> - </i><b>Biaya Listrik</b></h4>
Agaknya kami tidak bisa terlalu gembira atas berkurangnya ongkos transportasi. Berpindahnya tempat kerja dari kantor ke rumah menyebabkan komputer, salah satu alat elektronik yang memakan daya listrik cukup besar, harus menyala hingga dua belas jam sehari.<br />
<br />
Selain itu keputusan saya untuk memindahkan komputer kerja ke dalam kamar (satu-satunya ruangan di rumah yang ada AC) juga menyebabkan konsumsi listrik meningkat. Hal ini tentu disebabkan karena komputer yang terus memproduksi hawa panas dan menambah beban kerja AC.<br />
<br />
Tentu kedua hal tersebut menyebabkan konsumsi daya listrik naik dan pengeluaran untuk membeli pulsa listrik meningkat. Namun dari hitungan kasar jauh ini sepertinya biaya tambahan listrik ini impas dengan penghematan yang terjadi dari pengeluaran transportasi.<br />
<br />
<h4>
<b>Tidak Lagi Pakai Jasa </b><i style="font-weight: bold;">Laundry</i><b> - Cuci Baju Sendiri</b></h4>
Kehati-hatian (dan kekhawatiran) kami terhadap paparan virus korona juga membuat kami memutuskan untuk berhenti menggunakan jasa laundry. Sebagai gantinya, kami mencuci sendiri pakaian kami. Bagaimana eksekusinya?<br />
<br />
<i>Well,</i> rumah kontrakan kami mungil, tak banyak ruang untuk menjemur dan menempatkan mesin cuci, dan juga karena selama ini hanya mengandalkan jasa penatu (<i>binatu/laundry</i>), membuat kami harus mengatur strategi.<br />
<br />
Kami mencuci dalam jumlah kecil di ember kecil dengan metode merendam dan kucek sebentar. Kemudian kami jemur. Ketika satu kloter sudah berderet rapi di tempat jemur, kami kembali merendam lagi beberapa pakaian. Lalu setelah kloter pertama kering dan diangkat dari jemuran, barulah kloter kedua dilanjutkan prosesnya hingga tahap jemur kemudian menyiapkan lagi kloter ketiga untuk direndam. Begitu seterusnya.<br />
<br />
Selain itu karena kami hanya di rumah, kami berusaha hanya mengenakan pakaian yang ringan untuk dicuci sehingga dapat meringkankan pekerjaan cuci pakaian.<br />
<br />
<h4>
<b>Tidak Jajan Makanan Jadi - Masa Sendiri Tiap Hari</b></h4>
Memang biasanya kami lebih sering memasak sendiri makanan kami sehari-hari meski tak jaran juga kami keluar untuk rekreasi mulut, atau sekedar jeda istirahat dari memasak. Namun kini kami memutuskan berhenti membeli makanan jadi sehingga kami harus masak tiap hari tanpa kecuali.<br />
<br />
Untungnya hal ini tidak terlalu sulit bagi kami. Kami sudah terbiasa untuk makan satu kali sehari, atau maksimal dua kali. Bukan apa-apa, kami hanya menyadari kebutuhan konsumsi makan kami memang tidak terlalu banyak karena tubuh kami yang kecil dan gaya hidup <i>sedentary</i>.<br />
<br />
<h4>
<b>Karantina dan Sterilisasi Barang Dari Luar</b></h4>
Apapun yang kami beli dari luar akan kami karantina dan sterilkan terlebih dahulu. Ruang tamu kami jadikan ruang transit karantina untuk berbagai macam barang seperti belanjaan, paket, juga uang.<br />
<br />
Jika barang hendak segera dipakai, maka segera kami bongkar dari bungkus, buang bungkus, kemudian kami cuci dengan sabun atau semprot dan lap dengan cairan disinfektan. Jika tidak buru-buru maka akan kami biarkan saja di sana sampai dirasa perlu untuk dimanfaatkan. Bisa dibayangkan betapa berantakan ruangan tersebut. Hehe.<br />
<br />
<h4>
<b>Mandi Setelah Bepergian</b></h4>
Memang saya baru tiga atau empat kali pergi dan itupun untuk keperluan belanja. Namun dari awal kami sudah rancang dan sepakati SOP bepergian diantaranya setelah sampai rumah segera lepas pakaian untuk dicuci dan segera mandi.<br />
<br />
Hal ini penting bagi kami sebagai salah satu langkah untuk berusaha menekan paparan dari virus korona yang mungkin saja menempel di badan atau pakaian selama bepergian.<br />
<br />
<h4>
<b>Lupa Hari</b></h4>
Kalian pasti paham. Hehehe.Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-82229200891130319542019-03-31T10:11:00.000+07:002019-05-06T07:42:04.999+07:002015 yang Begitu BerkesanSungguh berkesan. Itulah kata yang dapat menggambarkan perasaan saya terhadap tahun 2015, setidaknya bagi diri saya pribadi.<br />
<br />
Awal tahun, bisa <i>skid</i>! Apa itu <i>skid</i>? <i>Skid</i> adalah salah satu metode mengerem tanpa rem yang biasa dilakukan oleh para pengguna sepeda fixie atau fixed gear.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/x5eLAgOvfH/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Newbie ngabisin ban - edisi celana kolor</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A video posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-01-16T02:25:41+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Jan 15, 2015 at 6:25pm PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Tahun 2015 adalah tahun dimana saya akhirnya mendapatkan implan untuk menggantikan sendi panggul kiri saya yang rusak, meski harus diawali <a href="http://www.tipituner.net/2015/05/patah-tulang-lagi-setelah-lepas-pen.html">rasa sakit dan kepayahan</a>.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50.0% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/56JiPXuvZp/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Both were x-rays scans of my left hip. The left was my collapsed hip joint and the right is how it looks now. I feel way more awesome than I was. And it looks pretty cool too! Zimmer's bipolar hip prosthesis. 15 cm titanium stem, metal ball and cup with polyethylene liner. What do you think? #avascularnecrosis #hipprosthesis #bipolarhip</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-08-03T04:55:45+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Aug 2, 2015 at 9:55pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Digantinya sendi yang sudah rusak tersebut juga membuat saya dapat kembali masuk bekerja dengan normal. Tidak ada lagi absen setiap 3-5 hari seperti sebelumnya. Bahkan pada hari pertama, meski ketika berjalan saya masih harus menggunakan alat bantu, saya sudah berangkat bekerja sendiri dengan bersepeda (jarak tempuh 15 km). Tentunya sebelumnya saya sudah melatih otot kaki dan jantung sebelum menempuh jarak perjalanan ini.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 37.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/8JwyimuvTq/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Proudly ngantor again. First day of ngantor after 8 months of cuti. First day means first impression. No impression without ngepit. Because ngepit is no excuse. #ugmbersepeda #biketowork #biketougm #biketoworkjogja #biketoworkindonesia #b2windonesia #b2wjogja #b2ugm #b2w #bikecommuter</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-09-27T23:30:10+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Sep 27, 2015 at 4:30pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Pada tahun 2015 saya juga mendapatkan pengalaman baru. Saya diberi tanggung jawab untuk belajar mengoperasikan drone.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 37.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/8m8AjXuvaY/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Pilot's life</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-10-09T07:26:10+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Oct 9, 2015 at 12:26am PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Pada tahun tersebut saya juga berkesempatan untuk mengikuti kegiatan liputan lapangan ke Karimunjawa. Waktu itu saya berjalan masih menggunakan alat bantu berupa kruk di tangan kanan, untuk berbagi beban dengan sendi kiri yang masih baru.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 62.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/8-BmvWOvSS/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Semua air asin ini membuatku ingin makan tempe mentah. Awesome capture by @astriwuu</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-10-18T06:37:37+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Oct 17, 2015 at 11:37pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
22 Oktober, saya diberi mandat untuk berangkat ke Jakarta untuk hadir dalam malam penghargaan Social Media Award 2015 yang diberikan kepada Universitas Gadjah Mada. Pada saat itu saya masih berjalan dengan alat bantu.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 37.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/9JUq91OvW1/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Proudly bangga :D UGM menerima penghargaan Social Media Award 2015 kategori University untuk Great Performing Brand in Social Media. Social Media Award dan Digital Marketing Award oleh Majalah Marketing, Frontier dan MediaWave. #SocialMediaAward2015</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-10-22T15:55:51+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Oct 22, 2015 at 8:55am PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Malam itu juga pertama kalinya saya mendapatkan pengalaman makan hidangan kelas tinggi yang sangat enak dalam situasi yang kaku alias <i>formal dinner</i>.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 28.1481481481% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/9JQGCFOvex/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Makan kertas aja lah. #SocialMediaAward2015</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-10-22T15:15:52+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Oct 22, 2015 at 8:15am PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Kembali menjadi bocah kuat dengan banyak aktivitas fisik. Saya kembali rutin berenang tiap sabtu jam 5 pagi.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 62.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/9euwOzuveK/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Swim</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-10-30T23:27:49+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Oct 30, 2015 at 4:27pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Mengalami 3 kali ban bocor dalam 2 minggu. Dua bocor diantaranya terjadi dalam satu hari.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50.0% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/-EISbjOvVs/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Bocor twice a day. Untung tadi siang beli ban dalam sekalian 3 biji.</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-11-14T12:02:50+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Nov 14, 2015 at 4:02am PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Diberi tanggung jawab untuk menjaga kantor yang sedang direnovasi, yang akhirnya membuat saya tidak pulang sampai hampir dua bulan lamanya. Hmm, ya, saya pulang, seminggu sekali. Dan ini adalah rupa meja saya, pegawai yang kelelahan karena bekerja siang dan tidur larut malam. Karena aktivitas renovasi berjalan hingga tengah malam.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50.0% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/-siUrEuvZ4/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Udah hampir dua minggu 😪</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-11-30T04:39:58+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Nov 29, 2015 at 8:39pm PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Berjumpa dengan orang-orang hebat dan terlibat dalam situasi-situasi hebat, lebih banyak dan lebih hebat daripada tahun-tahun sebelumnya. Orang-orang hebat disini bukanlah selebriti atau menteri yang terkenal. Tapi lebih kepada anak-anak muda yang tidak (atau belum) terkenal yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi untuk mempersembahkan sebuah prestasi, membagikan ilmu dan pengalamannya, atau juga kerja kerasnya demi berjalannya suatu <i>event</i> atau acara.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 37.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/_WpIyMOvZc/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">🎉🎉🎉🎉</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-12-16T13:07:36+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Dec 16, 2015 at 5:07am PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Mencoba banyak hal baru, bereksperimen dengan banyak hal baru.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 28.125% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/-tOJOmOveI/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Jangan coba meniru adegan ini tanpa skateboard. // Do not attempt it without a skateboard.</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A video posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-11-30T11:02:52+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Nov 30, 2015 at 3:02am PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Akhirnya, kue ulang tahun yang bukan cake manis!<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 62.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/-zIFI3OvVi/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">HOW DOES SHE KNOW that I want burger for my birthday, instead of cake! 😄😄😄😄😄🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎊🎊🎊🎊🎊🎊</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-12-02T18:05:20+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Dec 2, 2015 at 10:05am PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Menjadi personil pilot dokumentasi udara pada suatu acara besar.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 37.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/_N64VgOvZF/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Worka weekend</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-12-13T03:49:29+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Dec 12, 2015 at 7:49pm PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Hampir terbunuh oleh sebuah drone. Hehehe.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50.0% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/_QJKgfuvcL/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Robot durhaka itu mencoba membunuhku. // That unfaithful Robot was trying to kill me. #safetyfirstkids #dronelife Taken by: @npwp/@arzy57</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-12-14T00:32:47+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Dec 13, 2015 at 4:32pm PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, saya naik level dalam hal kekuatan fisik tubuh bagian atas. Setelah tahun yang lalu berhasil mewujudkan kekuatan super untuk tubuh bagian bawah.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 62.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/_qP4w5uvdv/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Baru nyadar kalo bisa pull up di sini 💪 📹 @astriwuu</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A video posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-12-24T03:51:47+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Dec 23, 2015 at 7:51pm PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Hingga tahun 2015 berakhir, memunculkan kesan luar biasa, dan membuat saya ingin berjanji untuk membuat tahun 2016 jauh lebih hebat, lebih berkesan dan lebih bermakna daripada tahun 2015.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="6" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 37.5% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/_8EB5EOvQG/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">This year is probably the best year I've ever had 😇 Can't wait to make next year even much much much better 😄🎊🎉🎋 #2015bestnine #lastdayof2015 #newyeareve #welcome2016</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@egazf) on <time datetime="2015-12-31T01:54:30+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Dec 30, 2015 at 5:54pm PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script>Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-37386388577669586202015-05-24T19:20:00.000+07:002020-04-10T18:46:21.662+07:00Patah Tulang Lagi Setelah Lepas Pen<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNv5Lr1Sz12FiQ0FuJrs0hKX8L3aEQlTVw481QRHCJuStsgKRWWSZLmYi9glfHlSFd6yvP9SIVWIHuCYaEzC9OU8Ruo6HhWe3oGPlClGZMskIyctxNWr0ix64NTCbNJoeqPn8RM8hy-PPy/s1600/media-20150524.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNv5Lr1Sz12FiQ0FuJrs0hKX8L3aEQlTVw481QRHCJuStsgKRWWSZLmYi9glfHlSFd6yvP9SIVWIHuCYaEzC9OU8Ruo6HhWe3oGPlClGZMskIyctxNWr0ix64NTCbNJoeqPn8RM8hy-PPy/s640/media-20150524.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Tanggal 19 September 2012, saya mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah pada kedua kaki saya dan dislokasi di kedua tangan. Dan dua setengah tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 24 Maret 2015 lalu, saya mengalami patah tulang paha kaki kanan untuk kedua kalinya.<br />
<h3>
Kronologi kejadian</h3>
22 April 2014, saya divonis menderita <i>osteoarthritis</i> pada sendi panggul kiri dimana bantalan sendi yang notabene terus bergesek satu sama lain, terkikis lebih cepat daripada kemampuannya untuk tumbuh kembali. Kondisi ini memaksa saya untuk kembali memakai alat bantu jalan untuk mengurangi efek kerusakan sehingga sendi dapat bertahan lebih lama. Sampai hampir satu tahun kemudian, 28 Januari 2015, saya dinyatakan mengalami <i>avascular necrosis</i> yaitu keadaan dimana bantalan sendi sudah benar-benar habis sehingga harus diganti dengan sendi buatan melalui prosedur operasi bedah. <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-version="4" style="background: #FFF; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: -webkit-calc(100% - 2px); width: 99.375%; width: calc(100% - 2px);">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
<a href="https://instagram.com/p/yayk5OOvVN/" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_top">A photo posted by Ega Zulfikar (@tipituner)</a> on <time datetime="2015-01-29T00:58:55+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Jan 28, 2015 at 4:58pm PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<br />
Selasa, 24 Februari 2015, sebelum mengganti sendi panggul kiri saya memutuskan untuk terlebih dahulu melepas plat paha kanan. Hal ini saya putuskan dengan pertimbangan, apabila saya terlebih dahulu selesai dengan sendi kiri dan sudah merasa nyaman, pastilah saya malas kembali ke dokter ortopedi untuk menjalani operasi bedah lain yaitu melepas plat kanan.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-version="4" style="background: #FFF; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: -webkit-calc(100% - 2px); width: 99.375%; width: calc(100% - 2px);">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
<a href="https://instagram.com/p/zhK2ryuvVD/" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_top">A photo posted by Ega Zulfikar (@tipituner)</a> on <time datetime="2015-02-25T08:57:54+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Feb 25, 2015 at 12:57am PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
Pemulihan dari operasi ini terbilang cepat, dan memang saya percepat karena saya tidak ingin terlalu lama membolos dari pekerjaan saya, dan juga agar segera bisa menjalani operasi kedua yaitu operasi penggantian sendi kiri.<br />
<br />
Saya banyak konsumsi suplemen seperti Spirullina dan Gamat dengan tujuan mempercepat pemulihan luka bedah. Suplemen kalsium Calos resep dokter dan satu lagi suplemen kalsium yang diproduksi oleh perusahaan yang sama dengan Spirullina.<br />
<br />
Pulang dari rumah sakit saya langsung melatih kaki agar bisa segera ditekuk. Hari ke 7 kaki sudah dapat ditekuk lebih dari 90 derajat. Hari ke 13 saya sudah dapat kembali mengendarai sepeda kesayangan saya. Tapi sayangnya, pada saat itu jahitan belum dilepas sehingga kadang terasa perih ketika berkeringat.<br />
<br />
Setelah jahitan dilepas dan bisa mandi dengan normal, <b>Senin, 16 Maret 2015</b> saya sudah kembali berangkat bekerja dengan diantar oleh ibu. Pada hari <b>Jumat, 20 Maret 2015</b> saya memutuskan untuk berangkat sendiri dengan bersepeda seperti biasa. Namun sayangnya <b>Senin, 23 Maret 2015</b> saya kembali tidak berangkat bekerja karena sakit di sendi kiri. <b>Selasa, 24 Maret 2015</b> pagi, saya kembali menemui dokter bedah ortopedi saya untuk <u>menjadwalkan operasi penggantian sendi kiri</u>.<br />
<br />
Hari itu saya membawa sangat banyak barang bawaan, diantaranya laptop 14 inci yang lumayan tebal dan berat, charger laptop, dua buku bacaan, gembok sepeda <i>u-lock</i> yang bahannya sangat padat dan berat, dan barang-barang lainnya. Jadi meski urusan baru selesai setelah hampir sore hari, saya tetap menyempatkan mampir ke kantor karena memang hari itu saya berencana meninggalkan beberapa bawaan berat di kantor agar besoknya saya dapat bersepeda tanpa terlalu membebani punggung.<br />
<br />
Sejak dari rumah sakit saya merasakan nyeri di paha kanan. Ketika berjumpa dengan dokter nyeri tersebut baru terasa sedikit dan saya pikir hanya masalah otot. Semakin sore rasa nyeri semakin terasa. Saya tetap berusaha bertahan dan sama sekali tidak berpikir bahwa nyeri tersebut adalah asalnya dari tulang.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-version="4" style="background: #FFF; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: -webkit-calc(100% - 2px); width: 99.375%; width: calc(100% - 2px);">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
<a href="https://instagram.com/p/0mIQdDOvay/" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_top">A photo posted by Ega Zulfikar (@tipituner)</a> on <time datetime="2015-03-24T03:42:48+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Mar 23, 2015 at 8:42pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<br />
Foto di atas saya ambil di depan rumah sakit ketika menunggu Ibu yang sedang mengambil sepeda motor di tempat parkir.<br />
<br />
Setelah sampai di kantor, saya berjalan menyusuri trotoar perlahan-lahan karena rasa nyeri semakin intens. Saya memang masih menggunakan dua alat bantu jalan tapi sama sekali tidak untuk menyangga kaki kanan yang baru saja lepas plat melainkan untuk menyangga sendi paha kaki kiri yang sudah pada puncak kerusakaanya.<br />
<br />
Setengah perjalanan dari tempat saya turun menuju ke kantor, saya disapa oleh dua teman yang berbeda kantor. Waktu itu sekitar pukul 15.00, jadi kemungkinan besar mereka berdua sedang menuju mushala untuk melaksanakan sholat ashar.<br />
<br />
"Dari mana, Mas!", sapa mereka dengan suara lantang karena jarak kami yang agak jauh.<br />
"Dari kontrol, Pak!", dan glekkk, tiba-tiba saya kehilangan keseimbangan dan jatuh kebelakang seolah ditabrak dari belakang di bagian kaki.<br />
<br />
Saya benar-benar tumbang tanpa perlawanan. Setelah saya jatuh pada posisi terlentang dengan setengah badan bagian bawah berada di trotoar dan bagian atas berada di aspal, barulah sadar bahwa paha kaki kanan saya patah lagi. Kedua teman yang menyapa saya tadi langsung berlari ke arah saya untuk menolong. Tapi saya yang pada saat itu sangat sadar dengan apa yang terjadi, langsung menahan mereka untuk mengubah posisi saya terlalu jauh. Saya jelaskan bahwa kaki saya patah.<br />
<br />
Salah satu teman saya berlari ke kantor dengan maksud mencari pertolongan tambahan. Hampir semua orang di kantor saya dan kantor sebelah yang masih sama-sama di satu-lantai satu-sisi gedung langsung berdatangan untuk melihat keadaan saya dan membantu kebutuhan saya seperti menyangga saya ke posisi setengah duduk, membantu memberikan minum air putih dan teh hangat, melepas jaket, mengambil tas dari punggung saya. Akhirnya saya dibawa kembali ke rumah sakit dengan ambulan.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-version="4" style="background: #FFF; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: -webkit-calc(100% - 2px); width: 99.375%; width: calc(100% - 2px);">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://instagram.com/p/yvZZLruvRT/" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_top">Focus on what you have, not what you want. #keytohappiness</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A photo posted by Ega Zulfikar (@tipituner) on <time datetime="2015-02-06T01:02:55+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Feb 5, 2015 at 5:02pm PST</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//platform.instagram.com/en_US/embeds.js"></script><br />
<br />
Foto di atas adalah foto sepeda kesayangan saya yang saya gunakan sebagai transportasi harian untuk perjalanan 15 km berangkat dan 15 km pulang (~30 km setiap hari). Memang tidak ada kaitannya dengan kejadian tersebut. Tetapi di tempat itulah saya terjatuh. Tepatnya di trotoar dekat pohon yang tertutup bayangan gelap.<br />
<br />
<h3>
Kenapa bisa patah lagi?</h3>
<br />
Kenapa kaki saya bisa patah lagi setelah 2,5 tahun? Padahal selama itu saya sangat aktif dan tidak pernah ada masalah dengan kaki kanan.<br />
<br />
Ketika patah tulang 2,5 tahun yang lalu, saya pulih bersama sepeda. Sebelum saya benar-benar bisa berjalan tanpa alat bantu, saya terlebih dahulu bersepeda. Setelah saya lepas dari alat bantu, saya terus dan selalu bersepeda. Saya sempat bersepeda dari Jogja ke Solo dan kembali lagi ke Jogja. Saya sempat kembali bermain skateboard. Sejak 2014, saya juga rutin berenang.<br />
<br />
Ada beberapa kemungkinan kenapa kaki saya bisa patah kembali.<br />
<br />
Yang pertama karena setelah plat dilepas, masih ada lubang-lubang <b>bekas sekrup</b> yang belum menutup sehingga sebenarnya saya dituntut untuk ekstra hati-hati dan tidak terlalu memforsir kegiatan yang melibatkan kaki yang sedang dalam masa penyembuhan.<br />
<br />
Yang kedua karena <b>pen terlalu lama</b> merekat pada tulang. Pen jenis plat mengikat tulang dengan kuat sehingga tulang tidak punya kesempatan untuk bergerak. Sifat asli tulang adalah sedikit lentur. Gerakan-gerakan yang mengakibatkan tulang sedikit bergerak ini akan membuat tulang terstimulasi untuk tumbuh lebih kuat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan/aktifitas pemilik tulang. Sedangkan tulang yang terpasang plat tidak punya kesempatan untuk bergerak. Dan bagian tulang yang terlalu lama tersangga plat akan menjadi 'manja' dan akan melemah seiring berjalannya waktu.<br />
<br />
Faktor lainnya adalah saya<b> terlalu percaya diri dengan suplemen</b> yang sudah saya konsumsi. Hal ini diperparah oleh kondisi sendi paha kiri yang makin memprihatinkan sehingga memaksa saya untuk <b>terlalu fokus mengembalikan kekuatan otot</b> ketimbang menjaga tulang paha yang sedang dalam masa pemulihan. Bahkan saya belum sempat foto ronsen untuk melihat seperti apa keadaan tulang paha kanan saya setelah dilepas platnya.<br />
<br />
<h3>
Ganti jenis pen dan tunda operasi sendi paha kiri</h3>
<br />
Bekas sekrup yang yang belum menutup sempurna membuat saya tidak bisa lagi menggunakan pen jenis plat sehingga dokter memutuskan untuk memasang pen jenis nail (kuntscer/intramedularry nail) yaitu jenis pen yang dipasang dengan cara dimasukkan ke dalam rongga tulang. Patahan tulang saya juga tidak benar-benar lurus melaikan bergerigi. Dokter menilai patahan seperti ini sebagai patahan yang stabil secara rotasional sehingga saya bisa menggunakan nail tanpa sekrup pengunci sama sekali.<br />
<br />
Tidak seperti plat, pasien yang menggunakan nail bisa segera latihan berjalan dengan beban minimum. Selain agar otot tidak terlalu lama menganggur, juga bermanfaat untuk menstimulasi penyambungan tulang sehingga biasanya pasien dengan pen jenis nail ini akan sembuh lebih cepat. Tetapi sayangnya keadaan sendi paha kiri yang juga sangat lemah memaksa saya untuk melatih beban dengan cara lain seperti menjejakkan kaki ke dinding sambil berbaring, atau berdiri pasif tanpa berjalan.<br />
<br />
Saya akhrinya memutuskan untuk menunda operasi penggantian sendi paha kiri. Karena jika saya lemah di kedua kaki maka akan sangat berisiko bagi keduanya. Saya juga akan sangat kesulitan melakukan berbagai aktifitas. Jauh lebih sulit daripada hanya lemah di salah satu kaki. Tentu saja saya juga akan jauh lebih tidak bisa mandiri, sangat bergantung dengan bantuan orang lain yang tentu tidak akan terlalu menyenangkan.<br />
<br />
<h3>
Pelajaran berharga</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Yang paling saya khawatirkan dengan kondisi kaki saya adalah terbengkalainya tanggung jawab saya terhadap pekerjaan. Saya ingin semuanya berlangsung dengan cepat agar saya tidak terlalu lama membolos dari pekerjaan. Tetapi ambisi ini menyebabkan saya hilang kendali dan ceroboh. Apa yang saya lakukan tidak terencana dengan baik dan mirip seperti orang yang sedang panik. Akhirnya saya harus beristirahat lebih lama lagi karena patah lagi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Punya pemikiran lain? Punya pengalaman yang sama? Berencana melepas pen dalam waktu dekat? Silahkan tinggalkan kisah, opini, sanggahan, atau komentar lain di kolom komentar dibawah.</div>
Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-53593761847193807552014-09-05T23:50:00.000+07:002016-12-03T17:43:20.703+07:00Ospek ala STMIK AKAKOM : PESONA - Hari PertamaSTMIK AKAKOM mengemas ulang paradigma orientasi pengenalan kampus (ospek) yang selama ini dinilai buruk dan penuh tekanan menjadi rangkaian acara yang bermanfaat, kaya materi, dan juga menyenangkan. STMIK AKAKOM menamai rangkaian kegiatan ospek ini dengan sebutan PESONA.<br />
<br />
<b>Manusiawi</b><br />
<br />
Seperti yang sudah <a href="http://www.tipituner.net/2014/09/melanjutkan-studi-di-stimik-akakom.html#pesona">dijanjikan</a>, kami memang tidak diperlakukan semena-mena. Tidak ada kepala bola, tidak ada tas jelek, tidak ada <i>kempongan,</i> ikat pinggang rafia dan lain sebagainya. Kami hanya diminta mengenakan tanda pengenal (<i>co card</i>) yang juga sekaligus menempel pada buku pedoman mini yang kami cetak sendiri. Selain itu kami juga diarahkan untuk mengenakan pita di lengan kanan dengan kode warna sesuai dengan jurusan masing-masing. Saya dan peserta lain dari jurusan TI mengenakan pita berwarna merah muda.<br />
<br />
Spesial untuk saya dan beberapa peserta lain diberi juga pita berwarna abu-abu sebagai penanda untuk peserta berkebutuhan khusus.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<i>Snack</i>, minuman dan buah-buahan yang diminta untuk kami bawa juga untuk camilan kami sendiri. Namun penyampaian perintah untuk <i>snack</i> yang harus dibawa masih sama seperti ospek pada umumnya yaitu dengan teka-teki. Tapi kami rasa tidak ada masalah dan juga semuanya dapat kami pecahkan dengan mudah.<br />
<br />
<b>Padat materi</b><br />
<br />
PESONA, yang juga merupakan akronim dari "Pengenalan Studi dan Orientasi Kampus" ini dilaksanakan selama 4 hari yaitu dari hari Kamis (4/9/14) sampai dengan hari Minggu (7/9/14). Dimana hari pertama (Kamis) digunakan untuk pembekalan dan hari kedua (Jumat) adalah hari pertama PESONA yang sesungguhnya.<br />
<br />
Agenda hari pertama diawali dengan upacara pembukaan. Upacara ini dipersiapkan dari pukul 06.30 dan dimulai sekitar pukul 07.10. Upacara ini berjalan dengan cepat singkat bahkan saya dan teman-teman tidak sempat merasa jenuh. Dalam upacara ini dibacakan laporan penerimaan mahasiswa baru, amanat singkat, dan pemukulan gong sebagai penanda dimulainya rangkaian acara PESONA.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXFyE8oKQI4-TRbV7NIZvs7ytZBvUu_k5HXXnbQ2VdJlC4LXnDh0Z6EX99PZ3LTQXqCRiFkQaiWkgGpfhsYAbJ9w7IvrF4Ckravgo_28hw8dij1WlaZ3Iqq7XN34WK1TqDXJ6ezAxuB0jz/s1600/DSC_0022.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXFyE8oKQI4-TRbV7NIZvs7ytZBvUu_k5HXXnbQ2VdJlC4LXnDh0Z6EX99PZ3LTQXqCRiFkQaiWkgGpfhsYAbJ9w7IvrF4Ckravgo_28hw8dij1WlaZ3Iqq7XN34WK1TqDXJ6ezAxuB0jz/s1600/DSC_0022.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Para peserta PESONA mempersiapkan kelengkapan hari pertama sebelum upacara dimulai</td></tr>
</tbody></table><br />
Acara berikutnya adalah paparan tentang proses pembelajaran - perwalian, kegiatan perkuliahan, sekilas tentang praktikum, UTS-UAS, mekanisme penilaian, ijin kuliah, tugas kuliah serta tugas akhir oleh HMJ TI (Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika) dan Kepala Prodi Teknik Informatika, Ibu Febri Nova Lenti, S.Si.,M.T.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQmF49eQKuF_8wA0DU-6rWY62AZ2FEidgVFCuY8PQOFBXvJ31GOF4EGgOfRcocsefcSZZeExPdfaVYqHyhphYJkS-lPPRMELken956lmZxZsOYfaSdzKwhheXqIHcG3DutrN1cisy6j4U3/s1600/DSC_0024.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQmF49eQKuF_8wA0DU-6rWY62AZ2FEidgVFCuY8PQOFBXvJ31GOF4EGgOfRcocsefcSZZeExPdfaVYqHyhphYJkS-lPPRMELken956lmZxZsOYfaSdzKwhheXqIHcG3DutrN1cisy6j4U3/s1600/DSC_0024.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bapak Pius dari tim prodi TI sedang memperkenalkan diri</td></tr>
</tbody></table><br />
Baik dari HMJ maupun tim prodi, paparan mengenai proses akademik ini disampaikan dengan baik dan jelas sehingga kami tidak merasa jenuh dan dapat mencerna dengan baik. Kami pun juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berpendapat.<br />
<br />
Kemudian di sesi berikutnya kami praktik singkat untuk mengisi KRS melalui portal akademik. Pengisian KRS dilaksanakan di lab secara bergantian antar kelompok. Karena mendapat giliran paling akhir, kelompok saya harus menunggu lumayan lama.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidP7LZTMUMneVxJKW805m-Rzvm3NdYxUDiJMB5TWBrEmQs7OKZhGahq-SRN0o4UY_gzWnsHSo4n_VabnZNgvLBRrbdN-yvw3IgASCNN8xcVZMqGWx97wh0MLwBBre72pLNiUk1b1rDwJQ4/s1600/DSC_0027.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidP7LZTMUMneVxJKW805m-Rzvm3NdYxUDiJMB5TWBrEmQs7OKZhGahq-SRN0o4UY_gzWnsHSo4n_VabnZNgvLBRrbdN-yvw3IgASCNN8xcVZMqGWx97wh0MLwBBre72pLNiUk1b1rDwJQ4/s1600/DSC_0027.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kakak angkatan pembimbing kelompok kami - di sela waktu menunggu *</td></tr>
</tbody></table><br />
Kami kemudian memanfaatkan sisa waktu untuk berjalan-jalan dan berkenalan dengan para dosen yang akan mengajar kami kedepannya. Kemudian dilanjutkan dengan sholat Jumat, istirahat dan makan siang. Makan siang kami disediakan oleh pihak panitia berupa nasi box dengan menu lengkap.<br />
<br />
Pada sesi berikutnya kami kembali menerima paparan dari Kepala UPT Lab, Bapak Totok Budioko, S.T., M.T. yang menjelaskan tentang laboratorium, mekanisme praktikkum (pre-test, pembuatan laporan, responsi, inhal), menjadi asisten, peminjaman peralatan lab, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWCbFK6FbFAsFpHkp_EyrSwUKhSpl6EJcOuMXVjJJO9l7xTy2IjArwIlay3KqRqUh2_FlrKYY0C1W9wpr654Z9jF0YqBjU7avYrY27fUrUemwb7uWUWAEulHS1ozuVV7ihS8E3rgx18O2h/s1600/DSC_0029.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWCbFK6FbFAsFpHkp_EyrSwUKhSpl6EJcOuMXVjJJO9l7xTy2IjArwIlay3KqRqUh2_FlrKYY0C1W9wpr654Z9jF0YqBjU7avYrY27fUrUemwb7uWUWAEulHS1ozuVV7ihS8E3rgx18O2h/s1600/DSC_0029.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Istirahat sambil mengantri wudhu untuk sholat ashar</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCpmBVhhva_Vp13z5LY9FXIHLB1bWaT7Ah_cQXwrDxSZcoDE8RbIb13FvYWG9xb93B5eIG-vXwlpIpp6XQlqxkeecCAjM6ReDOXgTrt9KvIGciqzo1g3tjdjyHCvwUBerzVHqGHDFZmku2/s1600/DSC_0030.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCpmBVhhva_Vp13z5LY9FXIHLB1bWaT7Ah_cQXwrDxSZcoDE8RbIb13FvYWG9xb93B5eIG-vXwlpIpp6XQlqxkeecCAjM6ReDOXgTrt9KvIGciqzo1g3tjdjyHCvwUBerzVHqGHDFZmku2/s1600/DSC_0030.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bersantai di taman kecil di depan masjid STMIK AKAKOM *</td></tr>
</tbody></table><br />
Setelah seharian menerima paparan, saatnya kami melepaskan penat. Dengan dipandu oleh kakak-kakak panitia PESONA, kami melakukan beberapa permainan. Sayangnya, permainan terlalu berbahaya untuk saya ikuti. Jadi saya memutuskan untuk melihat saja dari pinggir ruang Bale Lantip tempat kami melakukan kegiatan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSzzF1AAdYo8ONHOPeZ19TqwV06hvPLhiqK6cFvXqB6aoe3uq7AceFS657a01UhcM74gFjUq_bRPiZikXYC2K6pVrryRpQY16egM2EPyVq54kcel78lpTVdb4ZRdQICa1h1r6967a8dhzB/s1600/DSC_0031.JPG" imageanchor="1"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSzzF1AAdYo8ONHOPeZ19TqwV06hvPLhiqK6cFvXqB6aoe3uq7AceFS657a01UhcM74gFjUq_bRPiZikXYC2K6pVrryRpQY16egM2EPyVq54kcel78lpTVdb4ZRdQICa1h1r6967a8dhzB/s1600/DSC_0031.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvw0RVHZXsKgk3Rlt1FNkwltzFHYUOyYVuC7WTu7z64w2lk7d8QD8l5YDz4FTHLly-6EQM5Mh59UsFvvIFa68RIEPbzg1cp30gtohV6U4s-ySR_XR9OGRW2-WiaDmGZRPAZITiUJpyJ2N1/s1600/DSC_0033.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvw0RVHZXsKgk3Rlt1FNkwltzFHYUOyYVuC7WTu7z64w2lk7d8QD8l5YDz4FTHLly-6EQM5Mh59UsFvvIFa68RIEPbzg1cp30gtohV6U4s-ySR_XR9OGRW2-WiaDmGZRPAZITiUJpyJ2N1/s1600/DSC_0033.JPG" width="320" /></a></div><br />
<br />
Masih ada satu kegiatan penutup ospek hari pertama setelah permainan yaitu studi kasus. Kami diberi lembar pertanyaan berisi kasus untuk didiskusikan bersama di dalam kelompok, untuk kemudian hasil diskusi dipresentasikan kepada kelompok lain. Sayangnya kelompok kami hanya mendapat kesempatan untuk menyaksikan presentasi kelompok lain. Melihat jalannya presentasi yang sudah mirip dengan debat, saya memutuskan untuk tetap diam menyaksikan dan tidak ikut campur menanggapi pendapat kelompok lain<br />
<br />
<b>Mengesankan</b><br />
<b><br />
</b> Kegiatan PESONA di STMIK AKAKOM ini sungguh seperti yang saya harapkan. Dimana kami merasa kakak-kakak angkatan selaku panitia PESONA tidak berada di depan untuk sekedar memerintah dan menyalahkan, tetapi di depan untuk memimpin. Tidak hanya itu, kami juga merasa kakak-kakak angkatan beserta bapak-ibu staf dan pengajar dari AKAKOM ada di antara kami untuk membangun semangat, juga di belakang kami untuk memberikan dorongan.<br />
<br />
<b>Masih ada dua hari lagi</b><br />
<br />
Meski begitu rangkaian kegiatan PESONA 2014 belum selesai. Masih ada dua hari lagi yang mungkin dapat mempengaruhi dan mengubah impresi kami terhadap PESONA di hari pertama.<br />
<br />
Namun juga tidak dapat dipungkiri, semua perarasaan yang timbul dari sikap kakak-kakak panitia PESONA juga dipengaruhi oleh persepsi awal diri kami masing-masing. Untuk itu kami, khususnya saya selalu berusaha memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang positif.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkQ03UU7Plp2VofBSiqMuxiIZc3lTiQz_x_3498e1PSsQrrk8urTDScVGlb4YxLQP6o8IqmP9eHNC6dZh3ZKz45tG6r904zrWYtP1bFscAhkzn3SMt33dLVyP8ls3FPNwA2Bczev8JMtzG/s1600/DSC_0035.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkQ03UU7Plp2VofBSiqMuxiIZc3lTiQz_x_3498e1PSsQrrk8urTDScVGlb4YxLQP6o8IqmP9eHNC6dZh3ZKz45tG6r904zrWYtP1bFscAhkzn3SMt33dLVyP8ls3FPNwA2Bczev8JMtzG/s1600/DSC_0035.JPG" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulang</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: center;"><br />
***</div><br />
*) wajah dalam foto sengaja saya samarkan untuk menjaga privasi yang bersangkutanEga Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-36957856464331910942014-09-04T18:10:00.000+07:002016-12-03T19:46:19.568+07:00Melanjutkan Studi di STMIK AKAKOMMelanjutkan studi jenjang perguruan tinggi di <a href="http://www.akakom.ac.id/" target="_blank"><b>STMIK AKAKOM</b></a> bukanlah hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Sebagai seorang pelajar yang hendak memasuki masa lulus sekolah, barang tentu banyak sekali rencana-rencana seperti rencana untuk lanjut kemana, kuliah dimana, kerja apa, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Ketika itu nasib menuntun saya ke UGM untuk bekerja sebagai staf IT dan ditempatkan di unit kerja bagian humas universitas. Saya bergelut dengan berbagai macam bidang pekerjaan. Diantaranya analisis media, dokumentasi berita, pengembangan sistem informasi internal, mengelola berbagai akun media sosial UGM (facebook, twitter, youtube, bbm channel, dll), hingga teknisi panggilan jika sewaktu-waktu diperlukan baik oleh rekan sekantor maupun dari unit kerja lain.<br />
<br />
<b>Pilihan jatuh pada STMIK AKAKOM</b><br />
<br />
Waktu berjalan hingga hampir dua tahun berlalu. Sudah saatnya saya mengambil keputusan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebelum otak terlanjur membeku. Pilihan pun jatuh ke STMIK AKAKOM.<br />
<br />
Kenapa STMIK AKAKOM? <a name='more'></a>Saya memilih kampus ini karena berbagai latar belakang. Yang pertama dan paling utama, STMIK AKAKOM dapat mengakomodir kebutuhan saya. Saya ingin kuliah ke jurusan yang relevan dengan akreditasi minimal B dan tanpa mengganggu jam kerja saya.<br />
<br />
STMIK AKAKOM dapat mengakomodir kebutuhan saya dengan kelas malam pada jurusan Teknik Informatika jenjang S1 yang terakreditasi B pada tahun ini. Saya harus mengambil kelas malam karena salah satu syarat ijin belajar adalah tidak mengganggu jam kerja. Selain itu akreditasi B adalah syarat minimal untuk mendapatkan ijin belajar.<br />
<br />
Alasan lainnya, biaya kuliah di STMIK AKAKOM tidak terlalu mahal. Mengingat saya kuliah dengan biaya sendiri, tentu masalah mahal-murah ini menjadi salah satu pertimbangan yang penting.<br />
<br />
Selain itu, STMIK AKAKOM berlokasi di tengah-tengah antara tempat kerja saya di UGM dengan tempat tinggal saya di Jalan Wonosari KM 8. Sehingga saya masih tetap dapat bersepeda tanpa merasa terbebani baik karena jarak yang mempengaruhi waktu tempuh, ataupun biaya indekos.<br />
<br />
<b>Diterima di STMIK AKAKOM</b><br />
<br />
Secara resmi saya diterima di STMIK AKAKOM sebagai mahasiswa baru tahun ajaran 2014/2015. Saya diterima melalui jalur tanpa tes karena saya mendaftar pada gelombang awal. Syarat untuk mengikuti jalur ini adalah menunjukkan nilai akademik dari sekolah asal. Nilai ini yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan apakah saya layak atau tidak masuk tanpa tes.<br />
<br />
<div id="pesona"><b>PESONA (Pengenalan Studi dan Orientasi Kampus)</b></div><b><br />
</b> Pengenalan studi dan orientasi kampus tidak lain dan tidak bukan adalah OSPEK (orientasi pengenalan kampus). Tidak ada kekerasan dan perbuatan semena-mena lainnya di acara Pesona ini. Benarkah? Setidaknya itulah yang dijanjikan oleh Bapak Ketua Panitia pesona yang memberikan pembekalan PESONA pada hari ini (4 September 2014) di Balai Lantip STMIK AKAKOM.<br />
<br />
Pembekalan selesai pada jam 11.00. Kemudian saya lanjut ke kantor untuk memanfaatkan sisa hari ini. Sebelum pulang, saya menyempatkan berfoto dengan baju mahasiswa baru STMIK AKAKOM di depan pintu masuk kantor saya.<br />
<b><br />
</b> <br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim017eLHigEkyJ0Wj8N_s4BaAZT6Wh6wxVJTf_dJl95r1i92HeCZYbRKJ9-DHHweKmBEZzG1sqYfsIF_7DY79zyBeC0U3ZAtlhifJuV_VpxOp-jOcV4cDKrz2CMClRbF4sja4XHqDcIhXO/s1600/DSC_0020edt.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim017eLHigEkyJ0Wj8N_s4BaAZT6Wh6wxVJTf_dJl95r1i92HeCZYbRKJ9-DHHweKmBEZzG1sqYfsIF_7DY79zyBeC0U3ZAtlhifJuV_VpxOp-jOcV4cDKrz2CMClRbF4sja4XHqDcIhXO/s1600/DSC_0020edt.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto dengan kaos maba STMIK AKAKOM di Universitas Gadjah Mada</td></tr>
</tbody></table><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnSKncEDJ0OBW_TOIvH8k26GSOMAG5Lf6aOJYB_GqFYLnMNOZr0bOdeOhfQ5BGCa6jCOGQWapSuwbAWb1-WCzLSA4r6yXNPTcR_m5phKGyd0NRCFl3lDhyphenhyphenKjw4-sMx2sE4ZIpK-oq8DVVD/s1600/DSC_0021.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnSKncEDJ0OBW_TOIvH8k26GSOMAG5Lf6aOJYB_GqFYLnMNOZr0bOdeOhfQ5BGCa6jCOGQWapSuwbAWb1-WCzLSA4r6yXNPTcR_m5phKGyd0NRCFl3lDhyphenhyphenKjw4-sMx2sE4ZIpK-oq8DVVD/s1600/DSC_0021.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bukti otentik ke-MABA-an saya</td></tr>
</tbody></table>*) Maaf kartu mahasiswa saya sensor. Saya tidak ingin terlalu banyak mengekspos identitas dan data pribadi saya ke khalayak umum :)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-76631480169457932412013-07-26T13:57:00.000+07:002015-07-18T20:54:55.752+07:00Kecelakaan Kereta Spanyol, Kereta Shinkansen Jepang dan Masa Depan Kereta IndonesiaBelum lama ini ada berita terjadinya kecelakaan kereta cepat di Spanyol. Dan baru saja saya menemukan video rekaman CCTV detik2 kecelakaan tersebut.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikvtq2L_HueR5zcgNn_o8b4D6BuAOcAV2BEIpcowzOvw4uc3JG87fI_4V4dOOBcKr7nwkDUE223WNhTWlyEPc-q2OKGw_dlyO0LA7St6vNDJ8JMwZLeeFef06Xo3AiCmXAEYyTtM3jeo_m/s1600/640px-Tragedia_en_Santiago_de_Compostela_(g).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikvtq2L_HueR5zcgNn_o8b4D6BuAOcAV2BEIpcowzOvw4uc3JG87fI_4V4dOOBcKr7nwkDUE223WNhTWlyEPc-q2OKGw_dlyO0LA7St6vNDJ8JMwZLeeFef06Xo3AiCmXAEYyTtM3jeo_m/s320/640px-Tragedia_en_Santiago_de_Compostela_(g).jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(Wikimedia Commons/Contando Estrelas)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Seperti biasa saya tengok ke bagian komentar. Dari situ saya dapatkan informasi bahwa penyebabnya adalah kereta tersebut melaju dengan kecepatan sekitar 193 km/jam pada tikungan dengan batas kecepatan 96 km/jam. Entah ada permasalahan teknis atau murni kelalaian sang masinis.<br />
<br />
<iframe align="middle" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/uFGs6hieZg4?rel=0" width="420"></iframe><br />
<br />
Kejadian tersebut mengingatkan saya akan video dokumentasi tentang bagaimana kerja kereta cepat di Jepang, Shinkansen Nozomi yang begitu disiplin.<br />
<br />
<iframe align="middle" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/CF1HhJM7EkM?rel=0" width="420"></iframe><br />
<br />
Bayangkan, dalam satu jalur dari Tokyo ke Osaka yang membentang sepanjang 515 km saja, ada 50 kereta cepat (ketika dokumentasi tersebut dibuat) yang beroperasi secara bersamaan dengan kecepatan hingga 300 km/jam.<br />
<br />
Dengan banyaknya kereta api berkecepatan tinggi yang beroperasi bersamaan dalam jalur dengan jarak seperti Jogja-Jakarta tersebut perkeretaapian disana harus menetapkan batas toleransi keterlambatan untuk tiap-tiap kereta adalah dalam skala DETIK! Dan tiap detik yang terbuang di satu stasiun harus berusaha dibayar di stasiun berikutnya. Tidak boleh terlalu cepat ataupun lambat.<br />
<br />
Untuk menghindari kesalahan, perkeretaapian jepang menetapkan standar prosedur bagi masinis untuk membaca sinyal batas kecepatan. Yaitu dengan mengarahkan jari telunjuk ke depan sambil membaca batas kecepatan tersebut keras-keras. Berlaku baik untuk kereta cepat sekelas shinkansen maupun kereta ringan sekelas metro/trem. Dan harus dilakukan meski masinis tersebut bekerja sendirian di dalam kokpit.<br />
<br />
--------<br />
<br />
Untuk Indonesia tercinta (meski basa-basi, paling tidak karena saya tinggal di negara ini).<br />
<br />
Disini kita masih berkutat dengan kereta (teknologi) tua jaman behulak. Tidak ada perkembangan berarti untuk jaringan rel kereta di negara kita. Bahkan jaringan rel kereta di Indonesia menyusut dari semula 7000 km menjadi 3000 km [2]. Padahal jaringan kereta api di indonesia sudah dibangun sejak 1870an dan beroperasi 1917an. [1]<br />
<br />
Perkeretaapian kita juga masih menggunakan rel "medium gauge" yaitu rel dengan lebar sekitar 1 meter. Bandingkan dengan Jepang, China, Eropa, Amerika yang menggunakan "standard gauge" dengan lebar sekitar 1,4 meter. Bahkan India, negara yang seringkali kita pandang kumuh tersebut menggunakan "broad gauge" dengan lebar sekitar 1,6 meter [2]. Selain itu India juga sedang gencar melakukan pengembangan moda transportasi keretaapi di negaranya.<br />
<br />
Diluar topik India, apa pengaruhnya lebar rel atau "track gauge" ini? Tentu semakin lebar rel, semakin rendah kereta akan terguling ketika berada pada kecepatan tinggi, terutama pada tikungan. Meski begitu rel yang terlalu lebar juga memiliki kelemahan yaitu membutuhkan bentang lebih panjang untuk bisa mendapatkan sudut belokan yang sama. Untuk itu, idealnya adalah menggunakan "standard gauge" dengan lebar sekitar 1,4 meter. Atau tepatnya 1,435 mm.<br />
<br />
Padahal kereta api ini sangat strategis untuk dimanfaatkan sebagai sarana transportasi murah, cepat, dan efisien. Negara-negara yang kini kita lihat pertumbuhan ekonominya baik/cepat, banyak yang tidak terlepas dari hasil jerih payah pembangunan dan pengembangan jaringan kereta api yang berkelanjutan.<br />
<br />
Bukan berarti tidak ada perkembangan. Selain improvisasi layanan yang santer kita dengar di media akhir-akhir ini, juga banyak berita-berita mengenai keretaapi di Indonesia yang tidak terlalu terekspos ke muka publik seperti proyek aceh [3], BOBEOS [4], terowongan bengkulu [5], Bandara Soetta [6], dan ekspansi rel menjadi double track untuk beberapa jalur strategis kereta api.<br />
<br />
Terlepas dari ocehan saya yang tak jelas juntrungnya ini, saya berharap perkeretaapian di Indonesia bisa segera maju dan berkembang menyusul negara-negara seperti Jepang, negara-negara Eropa, China dan India.<br />
<br />
==========<br />
<br />
Referensi :<br />
<br />
[1] http://tambeh.wordpress.com/2013/04/09/kereta-api-aceh-yang-aman-dilalui-9-km-lagi/<br />
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Rail_transport_in_Indonesia<br />
[3] http://dishubkomintel.acehprov.go.id/berita/kemenhub-rancang-ulang-proyek-kereta-api-aceh<br />
[4] http://www.lensaindonesia.com/2013/05/16/dahlan-iskan-ajak-jokowi-realisasikan-proyek-kereta-api-bobeos.html<br />
[5] http://finance.detik.com/read/2013/03/08/171845/2189833/4/indonesia-akan-punya-terowongan-kereta-api-sepanjang-13-km<br />
[6] http://indonesiarayanews.com/news/ekbis/06-21-2013-21-44/proyek-kereta-api-bandara-masuki-tahap-lelang-konstruksi<br />
<br />
==========<br />
<br />
Tulisan ini saya copy dari post saya di facebook sebagai arsip sekaligus agar tidak hanya tenggelam ditelan timeline<br />
https://www.facebook.com/TipiTuner/posts/10200874882527516Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-28747581213512162832013-04-04T11:45:00.000+07:002014-09-04T14:08:54.288+07:00Bualan Dalam Rangka Berburu Netbook PenggantiSatu-satunya pendapat alasan saya untuk tidak menggunakan prosesor grafis Radeon dari AMD/ATI adalah DUKUNGANNYA YANG BURUK DI LINUX. Secara default, tidak ada driver bawaan untuk kebanyakan chip grafis Radeon di kernel Linux. Sehingga tentu sistem akan menggunakan metode 'software rendering' yaitu keadaan dimana grafis diolah oleh prosesor utama.<br />
<br />
Namun driver proprietary untuk produk AMD/ATI tetap ada. Yaitu FGLRX. Tetapi sayangnya driver ini jarang di update dan seringkali justru menyebabkan masalah. Performanya di X desktop pun bisa dikatakan SANGAT MINUS. Jauh lebih baik jika menggunakan metode software rendering.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
...<br />
<br />
Adakah alternatif? Tentu ada! Alternatif yang seimbang adalah menggunakan perangkat dengan prosesor grafis dari NVIDIA. Meskipun sang Bapak Linux, Linus Trovalds, beberapa waktu lalu mengacungkan jari tengahnya untuk NVIDIA karena dukungan NVDIA terhadap Linux yang setengah-setengah padahal NVIDIA mengeruk keuntungan dari penjualan produk chip grafis NVIDIA Tegra untuk Android yang notabene berbasis Linux. Tetapi ternyata justru NVIDIA-lah yang dapat bekerja 'out of the box' di atas sistem operasi LINUX. (Lebih layad ketimbang ATI Radeon)<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq"><i>"F*ck you NVDIA!". <a href="http://www.youtube.com/watch?v=_36yNWw_07g" rel="nofollow" target="_blank">Umpat Linus Trovalds sembari mengacungkan jari tengahnya</a>.</i></blockquote><br />
Dan beruntungnya lagi, jari tengah Pak Linus yang dialamatkan kepada NVIDIA justru berbuah manis. Yaitu <a href="http://www.muktware.com/4274/linus-fuck-you-brought-nvidia-optimus-support-linux" rel="nofollow" target="_blank">dirilisnya driver untuk dukungan NVIDIA Optimus di Linux</a>.<br />
<br />
Masalah selanjutnya adalah, sulitnya mencari netbook berprosesor utama dari AMD yang bersanding dengan prosesor grafis dari NVIDIA. Semua produk netbook dengan prosesor grafis NVIDIA yang saya temukan adalah produk yang menggunakan prosesor utama keluaran INTEL. Dimana INTEL mudah-mudahan tidak akan saya beli karena masih <a href="http://www.inminds.co.uk/boycott-israel-2012.php" rel="nofollow" target="_blank">andil mendukung dan menyumbang terhadap Israel</a> [3] (mohon maaf jika ada yang tersinggung). Yang artinya juga saya tidak akan mempertimbangkan produk prosesor grafis INTEL GMA dari INTEL.<br />
<br />
...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_TOsGbP1iJl8BHLYp2sf_QkKn17iLlckVxnR9ke7wt_jsxJMzilNzp-C9AG15ok5TIlSrKwJHfbXi7weKcUfIARz49AEZQ0plPpUgybdtlfVXTRNuTqcuNBPwh8k0PjG-zU_n55JrkLd4/s1600/DSC_0802_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_TOsGbP1iJl8BHLYp2sf_QkKn17iLlckVxnR9ke7wt_jsxJMzilNzp-C9AG15ok5TIlSrKwJHfbXi7weKcUfIARz49AEZQ0plPpUgybdtlfVXTRNuTqcuNBPwh8k0PjG-zU_n55JrkLd4/s320/DSC_0802_.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bongkar EeePC 1015BXO</td></tr>
</tbody></table><photo id="2"><br />
<br />
Sebagai informasi, merek netbook yang saya pertimbangkan untuk menggantikan ASUS EeePC 1015BXO milik saya yang mulai tidak waras adalah Vaio dari Sony atau Thinkpad Edge dari Lenovo.<br />
<br />
- Kenapa SONY Vaio?<br />
Karena SONY Vaio merupakan produk premium yang kemungkinan besar didesain dengan durabilitas tinggi. Dari pengalaman di sekitar juga SONY VAIO relatif awet. Jauh lebih baik berinvestasi lebih mahal untuk penggunaan dengan jangka waktu yang lebih panjang.<br />
- Kenapa LENOVO Thinkpad Edge?<br />
Karena sejak jaman diproduksi IBM, Thinkpad memang ditujukan sebagai perangkat komputer jinjing dengan durabilitas tinggi. Entahlah dengan kualitasnya pasca diakusisi oleh Lenovo. Sebagian orang bilang tetap puas dengan Thinkpad Lenovo, sebagian yang lain justru antipati.<br />
<br />
- Kenapa bukan ASUS?<br />
Persepsi saya produk dengan durabilitas tinggi milik ASUS tidak berlaku untuk seri netbook kelas bawah. Persepsi saya diperkuat dengan garansinya yang hanya setahun. Tidak seperti notebook yang 2 tahun.. Dan besar kemungkinan memang 'built quality' ASUS yang akhir-akhir ini menurun. Saya tekankan, pada produk kelas bawah.<br />
- Kenapa bukan ACER?<br />
Acer didesain untuk dapat dijual dengan harga murah, desain premium, dan kualitas entahlah. Dari pengalaman yang lalu usia produk-produk ACER relatif pendek. Terutama pada produk kelas bawah.<br />
- Kenapa bukan HP/COMPAQ?<br />
Alasan saya sama dengan alasan untuk tidak membeli ACER. Bahkan dengan persepsi yang lebih buruk.<br />
- Kenapa bukan SAMSUNG?<br />
Samsung relatif baru dalam pasar notebok/netbook. Mungkin akan saya pertimbangkan kemudian sembari mencari-cari informasi mengenai samsung.<br />
- Kenapa bukan DELL?<br />
Pasar DELL tidak terlalu ramai di Indonesia. Kemungkinan layanan purnajualnya tidak se-oke yang lebih laris.<br />
- Kenapa bukan merek lokal/Cina seperti (AXIOO/ADVAN/ZYREX/BYON/dll)?<br />
Sebagian besar (mungkin semua) produk mereka tidak diproduksi sendiri. Hanya melabeli (menempeli merek) pada produk-produk partner yang mereka percaya sebagai OEM-nya. Dengan kualitas entahlah dan durabilitas yang embuhlah tentu bukan pilihan yang tepat untuk investasi jangka panjang.<br />
<br />
...<br />
<br />
Ada komentar?<br />
Untuk sekedar saran atau koreksi, atau kritik, atau sanggahan, mungkin?<br />
<photo id="2"></photo></photo>Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-28943664581366447602013-03-19T23:44:00.000+07:002019-03-31T10:15:29.953+07:006 Bulan Pasca Patah TulangTidak terasa sudah hampir 6 bulan sejak saya mengalami kecelakaan. Banyak aktivitas yang telah terlewatkan, diantaranya adalah aktivitas <i>ngantor</i> yang sudah terlewatkan sekitar 300 kali. Ya, selama 6 bulan ini saya memang cuti. Patah di kedua kaki membuat saya tidak boleh berdiri selama 4 bulan. Sedangkan 2 bulan terakhir ini saya harus memulihkan otot-otot kaki yang mengecil akibat tidak terpakai.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz4bIQAJH-qO5e8UAuszxBBxd6Ow2nqMTeQzMkyVgVFcAqGyjmKSsxSMJEvzizik6Ej6eAA3368K_-BP4z8lBcwb06NuKNCAfSJ0zbvtk2axD0kAPaMypuks7pwuAxPyc1ylTAvFq_8JKY/s1600/kaki+kanan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz4bIQAJH-qO5e8UAuszxBBxd6Ow2nqMTeQzMkyVgVFcAqGyjmKSsxSMJEvzizik6Ej6eAA3368K_-BP4z8lBcwb06NuKNCAfSJ0zbvtk2axD0kAPaMypuks7pwuAxPyc1ylTAvFq_8JKY/s320/kaki+kanan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ronsen paha kanan pasca operasi patah tulang</td></tr>
</tbody></table><br />
Sering saya dengar ungkapan bahwa penyesalan datang belakangan. Tetapi dalam kasus patah kaki saya, penyesalan justru datang di awal. Yaitu awal ketika saya patah kaki. Mungkin sekitar 48 jam pertama setelah patah kaki. Kemudian belakangan tumbuh harapan-harapan yang membuat saya kembali merasakan hidup. Hidup sehidup-hidupnya!<br />
<a name='more'></a><br />
<blockquote class="tr_bq" style="background: #FAFF63; padding: 10px;">4 Mei 2014<br />
<span style="font-size: x-large;">Untuk Anda yang Nyasar Kesini</span><br />
Sebelumnya saya mohon maaf apabila kebetulan anda merasa ternyata tersesat ke posting saya ini. Mengingat posting ini lebih banyak berisi curhatan daripada informasi yang bermanfaat untuk anda.<br />
KABAR BAIK bagi anda yang saat ini sedang patah tulang, anda dapat saling berbagi informasi dengan <b>sesama penderita patah tulang</b> di beberapa <b>grup Facebook</b> berikut:<br />
<ul><li><a href="https://www.facebook.com/groups/373453439439084/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Diary Ladies Patah Tulang (D' Las Tahta)</b></a></li>
<li><a href="https://www.facebook.com/groups/331249680305054/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Komunitas Patah Tulang Kaki ( KOMPAK )</b></a></li>
<li><a href="https://www.facebook.com/groups/forkita/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Forum Komunikasi Patah Tulang ( FORKITA )</b></a></li>
<li><a href="https://www.facebook.com/groups/274444272676436/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Sekumpulan Sahabat Patah Tulang Kaki ( SEHATI )</b></a></li>
<li><a href="https://www.facebook.com/groups/1627818100647065/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Patah Tulang Indonesia</b></a></li>
</ul></blockquote><br />
<span style="font-size: x-large;">Penyesalan dan Kekhawatiran</span><br />
Penyesalan pertama saya akibat patah kaki adalah saya tidak dapat ikut liburan ke Cilacap. Sepele memang! Tapi memang itu yang terjadi pada 1 jam pertama. Yaitu ketika saya masih di UGD menunggu dironsen untuk kemudian direduksi dislokasi pada kedua pergelangan tangan saya. Tetapi penyesalan hanya sementara. Pikir saya, toh saya masih dapat berlibur melalui Youtube dan Google Images.<br />
<br />
Penyesalan kedua datang di malam hari ketika sudah mulai tidak ada yang saya ajak mengobrol. Berkecamuk pikiran tentang apa yang akan saya lakukan di masa mendatang. Kekhawatiran yang muncul seperti masa depan saya dengan fisik yang sudah pasti tidak sekuat sebelumnya. Meskipun saya bukan orang yang gemar olah raga, tapi saya suka iseng <i>pethakilan</i> seperti terjun dari lantai dua dan iseng lain yang tentu memiliki beban besar di kaki. Olah ragapun bukan berarti tidak ada. Saya suka bermain papan luncur atau disebut <i>skareboard</i> yang juga mengandalkan kaki. Tapi untungnya saya tidak ada niat berkakir di olahraga tersebut.<br />
<br />
Penyesalan yang lain sepertinya sudah saya lupakan karena seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa penyesalan hanya muncul di awal dan kemudian harapan atas kesenangan yang lain meliputi pikiran saya. Meski begitu kekhawatiran masih ada. Penyesalan sudah hilang karena sudah berlalu. Kekhawatiran masih ada karena resiko yang akan terjadi di masa mendatang.<br />
<br />
---<br />
<br />
Di tempat saya bekerja sekarang sebenarnya saya masih membutuhkan fisik. Seperti untuk sekedar mengangkat komputer, memindahkan server dan memanjat tangga untuk membetulkan kabel. Juga tidak jarang saya berjalan dari ruang ke ruang untuk membantu para pengguna komputer dan jaringan kantor.<br />
<br />
Untuk dapat berjalan dengan leluasa mungkin tidak butuh waktu terlalu lama. Satu atau dua tahun mudah-mudahan sudah cukup untuk dapat berjalan seperti sediakala. Tetapi untuk mengangkat beban sepertinya tidak akan mudah. Sendi peluru paha kiri jika patah kembali sangat berisiko. Jalur asupan nutrisi yang terputus dapat menyebabkan kepala sendi mati kemudian menyusut. Jika sudah mati, yang harus dilakukan adalah implan sendi dengan metal. Mengganti sendi dengan metal bukan berarti akan tambah kuat. Ketiadaan ligamen yang mengikat sendi dengan mangkuknya akan membuat persendian mudah terlepas. Belum lagi gesekan yang terjadi pada sendi buatan yang tidak dapat tumbuh itu lama-kelamaan akan membuatnya aus sehingga harus diganti permukaannya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKrLaQaYOr9Mg8DuGcOnwmz5_MsK6fb-L1JlqreUlU674dcgUvi4IWYpmOmmrMDMdRyueDaOOwUdztY2jKzABHAW4_96HIOvSVBb4cRy5WrtNWSfwnqUKGmtH90ib-p59Vy3RWVZHaheb8/s1600/sendi+kiri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKrLaQaYOr9Mg8DuGcOnwmz5_MsK6fb-L1JlqreUlU674dcgUvi4IWYpmOmmrMDMdRyueDaOOwUdztY2jKzABHAW4_96HIOvSVBb4cRy5WrtNWSfwnqUKGmtH90ib-p59Vy3RWVZHaheb8/s320/sendi+kiri.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ronsen sendi kiri 3 bulan pasca operasi patah tulang</td></tr>
</tbody></table><br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Harapan dan Kesenangan</span><br />
Saya bukanlah orang yang memiliki minat di bidang fisik seperti olahraga. Jangankan bermain sepakbola, menonton pun saya tidak suka. Kegemaran saya kebanyakan dapat dilakukan tanpa kaki. Saya gemar bermain game, menggali informasi di internet, menuangkan ulasan dalam bentuk blog, membangun web, ber-Linux ria, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Keseharian bersama kursi roda sempat membuat saya jatuh hati dengan kegiatan berkursi-roda. Saya mendapatkan kenalan seorang wanita pengguna kursi roda dari negeri Israel melalui jejaring sosial berbagi foto, Instagram. Dari dirinya, saya tahu banyak hal mengenai kursi roda. Banyak hal menyenangkan yang dapat dilakukan kursi roda. Tapi sayangnya bukan seperti dua kursi roda milik saya yang bergaya ala pasien rumah sakit. Sedangkan kursi roda standar untuk kegiatan sehari-hari paling murah berkisar 9 juta rupiah.<br />
<br />
Banyaknya waktu luang juga membuat saya memiliki kesempatan untuk melakukan kebiasaan yang belum pernah saya sebelumnya. Yaitu menghafal kitab Al-Quran. Saya memulai hafalan dengan melanjutkan menghafal surat-surat pendek sudah hafal sejak sekolah dasar. Kemudian saya mulai mencatat pencapaian hafalan. Karena dirasa kurang <i>greget</i>, saya mencoba mengajak adik-adik saya untuk turut juga menghafal Al-Quran. Dari sini kami mulai berlomba-lomba memperbanyak hafalan. Statistik kompetisi berupa tabel pencapaian hafalan menjadi penyemangat kami. Hingga hafalan menjadi kebiasaan sehari-hari menggantikan menyanyi, mendengarkan musik, dan menonton TV.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMbrXG5mT-0G3sdmQNJdSI5oDEuJsLTFNJuHTO48BCakXS54JS5gRAax2TGWgpEOddxwnGRpfow4vunEdn2021gEf74yq4BxVh0XOFigGcMgz-yOHI25YFw0peBpdpI3cpQNN7D6sud6DQ/s1600/IMG-20130307-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMbrXG5mT-0G3sdmQNJdSI5oDEuJsLTFNJuHTO48BCakXS54JS5gRAax2TGWgpEOddxwnGRpfow4vunEdn2021gEf74yq4BxVh0XOFigGcMgz-yOHI25YFw0peBpdpI3cpQNN7D6sud6DQ/s400/IMG-20130307-WA0000.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Quran pertama beli di toko-muslim.com, diakusisi oleh <a href="http://ismailkaris.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank">Karis</a></td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPWYxI1SdNV1mPJLtnyoy4t3mb95gHA6lrwfOZ3W2uuEQvn53nEzGnX0fMOx-oZEicQtAAg2k6RfxYp75V2_dj1hDdX6wfmtc8sjmqlmtj12N6F-hoqP69n2nUkHEayPOjrOlGhwOuicIn/s1600/DSC_0980.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPWYxI1SdNV1mPJLtnyoy4t3mb95gHA6lrwfOZ3W2uuEQvn53nEzGnX0fMOx-oZEicQtAAg2k6RfxYp75V2_dj1hDdX6wfmtc8sjmqlmtj12N6F-hoqP69n2nUkHEayPOjrOlGhwOuicIn/s320/DSC_0980.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Quran kedua beli di toko-muslim.com, diakusisi <a href="http://oristawka.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank">Oris</a></td></tr>
</tbody></table><br />
<br />
Pada bulan ke 5 pasca patah kaki saya datang ke fisioterapis atas rekomendasi dokter tulang saya. Tentu saja untuk mendapatkan pengarahan memulihkan kembali otot kaki melemah. Tetapi sayangnya pengarahan dari fisioterapi jarang saya lakukan karena tidak menarik sangat membosankan. Yang saya lakukan hanyalah menunda dan menunda hingga tidak terasa sudah berlalu beberapa minggu. Padahal saya harus segera sehat dan kembali berangkat bekerja.<br />
<br />
Kemudian suatu malam saya mencoba untuk menaiki sepeda. Meskipun belum bisa berdiri sendiri, saya masih bisa berpindah dari kursi ke sepeda dengan walker 4 kaki. Dan ternyata saya berhasil, tidak kehilangan keseimbangan dan tidak lupa cara bersepeda (<i>hahaha</i>...). Di hari selanjutnya saya bersepeda keliling kebun jati kecil sebelah rumah dan berlanjut pada hari berikutnya lagi.<br />
<br />
Di hari berikutnya saya iseng bersepeda keluar desa. Ternyata menyenangkan! Kemudian saya rutin bersepeda tiap sore. Hingga saya berfikir bersepeda akan menjadi hobi baru saya. Rencana membeli televisi, membangun <i>home theater</i> dan keinginan tak berguna lainnya saya batalkan untuk saya ganti dengan sebuah sepeda dan ditabung.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAlRsmOCKlcicLXdq-j0g0A3t7I_OGiltUwxqoZEQpG3-P6mZA-vIWVLQvCAc-jE64LsK1k0ofPrki-cK20lvizODA5f8Tz6Q_tmoDumBwUOV4vc7Gl8c_0UB5z6AA3OsEZiOe6ZXvXLa1/s1600/DSC_0979.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAlRsmOCKlcicLXdq-j0g0A3t7I_OGiltUwxqoZEQpG3-P6mZA-vIWVLQvCAc-jE64LsK1k0ofPrki-cK20lvizODA5f8Tz6Q_tmoDumBwUOV4vc7Gl8c_0UB5z6AA3OsEZiOe6ZXvXLa1/s320/DSC_0979.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Setelah bersepeda pada suatu sore</td></tr>
</tbody></table><br />
Kegiatan bersepeda saya dapat dipantau melalui akun <a href="http://runkeeper.com/user/tipituner/" rel="nofollow" target="_blank"><strike>TipiTuner di RunKeeper</strike></a> :)<br />
(update: Saya sudah beralih dari Runkeeper ke <a href="http://www.endomondo.com/profile/11881290" rel="nofollow" target="_blank">Endomondo</a>)<br />
<br />
---<br />
<br />
Berkat 4 bulan ketidak berdayaan, saya jadi dapat merasakan kesenangan atas hal-hal yang tidak pernah saya lakukan sebelum patah tulang dan tidak dapat saya lakukan selama patah tulang.Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-23792136568069634562013-03-17T12:07:00.001+07:002015-05-24T19:21:42.495+07:00Kenapa egablog.web.id Menggunakan DISQUSSalah satu hal krusial yang menurut saya sebaiknya dimiliki oleh semua blog adalah kotak komentar. Di kotak komentar pengunjung dapat menyampaikan pendapat, pertanyaan, atau apapun yang dipikirkan mengenai topik artikel penulisnya.<br />
<br />
Tiap-tiap penyedia layanan blog populer sudah pasti menyediakan fasilitas ini. Hanya saja tiap layanan blog sudah memiliki kotak komentar dengan paten fasilitas dan gaya masing-masing. Ketidak cocokan pemilik blog/situs dengan gaya kotak komentar yang sudah ada kadang memaksa pemilik blog/situs memasang kotak komentar dari pihak ketiga.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1da63zkDeL4ydtKquC2jMDh98FhSyBpNO9sEcCQIZkVZbFz2GdMolxrioIlLRA-ozD_6y8wrxY8EDI93zzcWumKBdq45YysQgiPSXvIatdKnsoqCJ3nHGwYAllsHCJtCpssJFvAdjJKLW/s1600/DSC_0997_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1da63zkDeL4ydtKquC2jMDh98FhSyBpNO9sEcCQIZkVZbFz2GdMolxrioIlLRA-ozD_6y8wrxY8EDI93zzcWumKBdq45YysQgiPSXvIatdKnsoqCJ3nHGwYAllsHCJtCpssJFvAdjJKLW/s320/DSC_0997_.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi : pengunjung egablog.web.id menulis komentar</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Salah satunya adalah blog saya <b>egablog.web.id</b> yang kini menggunakan fasilitas kotak komentar dari DISQUS. Bukan tanpa alasan saya memilih DISQUS. Berikut akan saya coba ulas mengenai alasan menggunakan DISQUS, serta kelebihan, dan kekurangan DISQUS.<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: x-large;"> Latar Belakang</span><br />
<div>
Sebelum menggunakan pada awalnya, egablog.web.id menggunakan kotak komentar asli Blogger. Kemudian pada era dimana Facebook naik daun dan kotak komentar Facebook dirilis, saya akhirnya memutuskan untuk menggunakan 'juga' kotak komentar Facebook.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Benar! Saya memang menggunakan keduanya dalam setiap halaman artikel. Kenapa keduanya? Karena kedua kotak komentar tersebut memiliki dua target pengguna yang berbeda.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kotak komentar Facebook saya sediakan untuk seluruh pengunjung pengguna Facebook Menurut saya mereka akan lebih tertarik untuk berkomentar. Karena pada saat sesi Facebook aktif pada browser mereka, maka foto profil Facebook akan muncul di kotak komentar Facebook Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna Facebook Terbukti! Jumlah komentar melalui kotak komentar Facebook hingga terakhir kali terpasang di egablog.web.id <b>mencapai puluhan ribu komentar</b>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lain lagi dengan kotak komentar fasilitas asli Blogger. Banyak aspek yang menurut saya menyebabkan pengunjung, terutama bukan dari kalangan penulis blog, untuk malas berkomentar. Yang pertama adalah tidak tersedianya facebook sebagai pilihan akun untuk berkomentar. Yang kedua formulir komentar berada di ujung paling bawah. Berbeda dengan formulir komentar Facebook yang berada di atas.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bagi kalangan pemilik blog pun tidak terlalu menarik. Pengunjung cenderung berkomentar sebagai "anonim". Disamping komentar yang tidak terlalu ramai akibat dari seperti yang saya jelaskan di paragraf sebelumnya. Terbukti di kotak komentar Blogger hanya berhasil mencetak sekitar 2000 komentar pada periode 2008-2012 dari 165 butir artikel di egablog.web.id.</div>
<div>
<br /></div>
<span style="font-size: x-large;"> Disqus Mengintegrasikan Keduanya (+)</span><br />
<div>
Tak bisa disangkal. Hal ini yang menjadi alasan awal saya beralih ke DISQUS. Dengan kenetralannya, DISQUS memungkinkannya menyediakan empat jenis pilihan indentitas untuk berkomentar. Identitas yang didukung oleh DISQUS diantaranya akun Twitter, Facebook, Google Plus, DISQUS, dan nama dengan alamat email.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sehingga dengan menggunakan DISQUS saya tidak perlu lagi memasang dua kotak komentar yang masing-masing formulir komentarnya terpisah jauh dengan kedua komentar masing-masing kotak komentar. </div>
<div>
<br /></div>
<span style="font-size: x-large;"> Wajib Menggunakan Email (-)</span><br />
<div>
Kewajiban pengunjung untuk memasukkan email dan tidak dapat berkomentar dengan nama saja sepertinya bisa jadi akan membuat beberapa orang enggan berkomentar. Apalagi seperti egablog.web.id yang pengunjungnya rata-rata usia SD dan SMP.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Alasan-alasan yang bisa saja salah satunya lupa email. Tetapi menurut saya mereka yang lupa email kemungkinan besar memiliki akun facebook. Jadi sudah ada sokongan dari keberadaan pilihan akun facebook untuk berkomentar. Kemungkinan alasan lain adalah tidak punya email. Hemat saya tidak punya email tentunya tidak punya facebook. Tidak bunya facebook bisa jadi tidak terlalu dekat dengan internet. Jadi kemungkinan besar mereka tidak akan berkomentar karena tidak dapat menduga juga bahwa alamat email dapat diisi dengan alamat yang tidak valid.</div>
<div>
<br /></div>
<span style="font-size: x-large;"> Belum Tersedia Pilihan Bahasa Indonesia Pada DISQUS (-)</span><br />
<div>
Masih dengan sebab utama yang sama, yaitu kalangan pengunjung usia SD hingga SMP. Bahasa Inggris yang jadi satu-satunya pilihan bahasa yang memungkinkan dipasang di blog saya juga bisa jadi masalah. Kata-kata "sign-in with", "pick name", "register", "preserve your name", bisa menjadi kebingungan bagi calon komentator. Meskipun kemungkinan besar pengunjung sudah dekat dengan dunia internet seperti facebook, tapi secara default facebook menggunakan bahasa Indonesia jika diakses dari wilayah Indonesia. Berbeda dengan era awal internet saya yang masih jarang situs luar negeri berbahasa Indonesia sehingga memaksa saya memahami 'bahasa internet' secara perlahan.</div>
<div>
<br /></div>
<span style="font-size: x-large;"> Diskusi Realtime (+)</span><br />
<div>
Alasan lain saya menggunakan DISQUS yaitu mesin yang memungkinkan diskusi terjadi secara realtime. Tidak seperti kotak komentar Blogger yang bahkan setiap kali mengirimkan komentar akan membuka ulang seluruh halaman. Dengan DISQUS selain komentar langsung masuk tanpa muat ulang halaman, juga jika ada pengunjung lain berkomentar maka akan langsung muncul notifikasi untuk memuat komentar terbaru. Tanpa muat ulang halaman.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hal ini menjadi keuntungan tersendiri karena tidak jarang ada pengunjung yang bertanya banyak hal dalam satu sesi seperti konsultasi.</div>
<div>
<br /></div>
<span style="font-size: x-large;"> Dukungan Gravatar (+)</span><br />
Gravatar adalah sebuah layanan yang disediakan oleh Automattic. Penyedia layanan yang sama dengan Wordpress, IntenseDebate dan produk terkenal lainnya. Layanan ini fokus pada fasilitas 'setor muka'. Dimana kita dapat membuat profil, dan memajang foto. Kemudian jika kita berkomentar pada layanan komentar yang mendukung gravatar, maka alamat email yang kita masukkan akan berperan sebagai 'tanda pengenal gravatar'. Foto akan muncul berdasarkan email yang terdaftar pada Gravatar.<br />
<br />
Dengan adanya Gravatar, pengunjung dapat dengan mudah menunjukkan foto identitasnya hanya dengan alamat email.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;"> Tidak Tersedianya Kolom URL (-)</span><br />
<div>
Untuk pengguna non ID, Blogger hanya menyedikan kolom Nama dan URL. Sedangkan DISQUS adalah kebalikannya, hanya menyediakan kolom Nama dan Email. Dengan keberadaan kolom email inilah yang memungkinkan DISQUS dapat menampilkan foto Gravatar. Namun di sisi lain absendi kolom URL bukanlah hal yang menyenangkan bagi pengunjung dari kalangan pemilik blog. Karena mereka tidak dapat secara langsung mencantumkan link ke blog/situs miliknya pada namanya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tetapi sebenarnya hal ini dapat disiasati oleh calon pengomentar dari kalangan pemilik blog/situs itu sendiri. Yaitu dengan mendaftarkan diri di akun DISQUS, kemudian mencantumkan alamat blog/situs miliknya pada formulir yang telah disediakan DISQUS. Sehingga jika nama pada komentar DISQUS diklik, akan muncul profil singkat dengan alamat blog/situs tercantum di sebelah nama.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivLkwSdShAxdW9hwB9bNCTsal4z0sgr5Jvswki47A9NuHnt2E9nopvK5pp55pS4UIq9qDPcMMgIwm1DutJHYF7n5OMHj9ooOg4zS04_SSzxuACkJB7Ohh1Z2TsNDJV29AaClpGL5YALnLD/s1600/Screenshot+from+2013-03-17+11:23:10.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivLkwSdShAxdW9hwB9bNCTsal4z0sgr5Jvswki47A9NuHnt2E9nopvK5pp55pS4UIq9qDPcMMgIwm1DutJHYF7n5OMHj9ooOg4zS04_SSzxuACkJB7Ohh1Z2TsNDJV29AaClpGL5YALnLD/s400/Screenshot+from+2013-03-17+11:23:10.png" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cotoh profil mini DISQUS</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="font-size: x-large;">Ukuran File DISQUS Besar dan Berat (-)</span><br />
Tidak bisa dipungkiri. Dengan segala fasilitas dan kelebihannya, DISQUS menggunakan library file utama berukuran besar yang tentu saja menyebabkan lamanya waktu pemuatan kotak komentar DISQUS itu sendiri. Mungkin tidak menjadi masalah di negara-negara maju dimana koneksi internet rata-rata kecepatannya mencukupi untuk jaman sekarang. Tapi di Indonesia sampai pada hari ini rata-rata kemampuan koneksi internet masih rendah karena durasi penggunaan didominasi oleh <a href="http://blog.tipituner.net/2013/03/dirundung-empat-cobaan-teknologi.html"><i>Fair Usage Policy</i> seperti Smartfren</a> dan penyedia jasa internet lainnya.<br />
<br />
Pihak DISQUS sendiri secara resmi menyatakan bahwa DISQUS tidak memungkinkan untuk menempatkan library utama yang berukuran besar tersebut di server-server CDN (<i>Content Delivery Network</i>) yang padahal dapat membantu mengurangi beban loading yang lama.<br />
<br />
Pada keadaan tertentu seperti ketika kecepatan koneksi sangat tidak mendukung, terkadang DISQUS sama sekali tidak muncul. Sehingga tentu membuat pengunjung mengurungkan niat untuk menyampaikan pendapatnya melalui kotak komentar.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Moderasi Komentar Melalui Email (+)</span></div>
Dengan fasilitas ini, saya sebagai pemilik sekaligus moderator blog tentu sangat diuntungkan. Tiap komentar yang masuk langsung dikirim pemberitahuannya lewat email. Akun email pun telah terhubung ke perangkat genggam Android milik saya. Sehingga tiap kali ada komentar baru saya dapat dengan cepat mengetahuinya.<br />
<br />
Selain dari sekedar pemberitahuan komentar baru, moderasi komentar seperti menghapus, memasukkan ke folder spam, dan membalas pesan dapat saya lakukan langsung melalui email dengan perintah-perintah tertentu. Meski begitu, saya tetap berharap akan ada aplikasi Android khusus untuk dasbor moderasi DISQUS.<br />
<br />
---<br />
<br />
DISQUS menarik bukan? Tapi bukan berarti tidak memiliki kelemahan atau kekurangan. Segala hal selalu memiliki sisi plus dan minus. Dan untuk egablog.web.id saya memilih menggunakan DISQUS. Tetapi dengan beberapa kekurangan diatas, saya rasa blog.tipituner.net belum bisa menggunakan DISQUS.<br />
<br />
Jika ada saran, kritik, komentar ataupun pertanyaan, silahkan sampaikan pada formulir komentar yang telah disediakan dibawah. Salam :)<br />
<br />
---<br />
<br />
Tambahan, Minggu 17 Maret 2013 jam 20.30 WIB<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Opsi Impor Komentar (+)</span><br />
Satu hal yang terkadang membuat pemilik blog mengurungkan niatnya mengganti sistem komentar bawaan dengan sistem komentar eksternal adalah hilangnya komentar yang telah diposting dari kotak komentar lama. Tapi kekhawatiran ini terjawab dengan adanya fasilitas impor komentar yang disediakan DISQUS.<br />
<br />
Komentar yang dapat diimpor ke DISQUS diantaranya adalah komentar Wordpress, Blogger, MoveableType, JS-Kit Echo, IntenseDebate, dan platform komentar lainnya yang menggunakan format data WXR XML untuk di impor ke DISQUS.<br />
<br />
Berkat fasilitas ini, semua komentar lama egablog.web.id tetap tampil di sistem komentar DISQUS. Tetapi sayangnya sistem komentar impor tidak dapat dilakukan dari kotak komentar milik Facebook. Sehingga komentar egablog.web.id yang jumlahnya puluhan ribu harus direlakan dan harus ikhlas menerima kurang dari 3000 komentar Blogger.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Singkron Otomatis ke Sistem Komentar Blogger (+)</span><br />
Lalu apa yang terjadi jika kita memutuskan untuk kembali ke sistem komentar konvensional Blogger? Untungnya, komentar DISQUS juga dapat disetting untuk singkron otomatis ke Blogger. Tiap kali ada komentar masuk, otomatis akan tersimpan juga sebagai komentar Blogger. Jadi pemilik blog pada platform Blogger tidak perlu khawatir komentarnya akan hilang jika kelak sistem komentar DISQUS dicopot.Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-28153151034110842332013-03-16T22:45:00.000+07:002015-05-24T19:23:45.573+07:00TipiTuner.Net Mengudara Hari IniSebelumnya saya mohon maaf karena saya baru saja lahir langsung <a href="http://www.tipituner.net/2013/03/dirundung-empat-cobaan-teknologi.html">curhat</a> perihal empat permasalahan saya akhir-akhir ini. Karena memang hadirnya <b>TipiTuner.Net</b> ini sebagai salah satu cara saya menghibur diri dari beberapa permasalahan tersebut. Namun dari sekedar alasan menghibur diri, saya juga punya beberapa alasan lain menghidupkan TipiTuner.Net.<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: x-large;">
Alasan</span><br />
Yang pertama, Blog.TipiTuner.Net sebagai pelengkap blog pendahulunya yang beralamatkan di <b>www.egablog.web.id</b>. Tema awal egablog.web.id adalah "Blog Game dan PC", kemudian saya ubah menjadi "Blog Game, PC dan Opensource", dan rencananya akan saya ubah lagi ke "Blog Game dan Open Source" dengan beberapa alasan,<br />
<br />
<ol>
<li>Jelas fokus saya adalah pada game, atau permainan</li>
<li>Kemudian saya spesifikkan sekaligus melengkapinya dengan opensource, atau kode sumber terbuka</li>
<li>PC tidak akan menjadi fokus saya karena PC bukanlah jenis perangkat, melainkan jenis produk komputer dari Microsoft</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div>
Target pembaca egablog.web.id adalah anak-anak dan remaja usia SD hingga SMP. Sehingga konten akan saya fokuskan ke arah hiburan. Hiburan yang bertanggung jawab. Mencoba membiasakan sejak dini untuk tidak bergantung pada game-game berbayar. Sehingga mudah-mudahan akan lebih terselamatkan dari penggunaan software-software bajakan kelak.<br />
<br />
Bahasa penyampaian kontennya pun akan coba saya sesuaikan dengan usia mereka. Topik ringan dengan bahasa mudah dimengerti. Tutorial padat singkat jelas dan sebisa mungkin dilengkapi dengan gambar sehingga lebih mudah diikuti. Dan semoga saya tidak malas nantinya :D<br />
<br />
Nah, karena fokus topik egablog.web.id adalah game, utamanya game yang opensource, blog.tipituner.net inilah yang akan menggantikan posisi egablog.web.id untuk tulisan-tulisan diluar topik tersebut. Namun tulisan yang sudah dipublikasikan di egablog.web.id tetap akan disana dan tidak akan diubah ataupun dipindahkan.<br />
<br /></div>
<div>
Alasan yang kedua adalah mengangkat nama alias saya, TipiTuner, ke kasta domain. Selama ini nama TipiTuner hanya bertengger di bagian subdomain seperti wordpress, blogger, tumblr, dan bahkan di sub direktori seperti di youtube, twitter, facebook, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimAIXQXdmeSDmsAqMV7AiAbGI5I2oFWaS7t5V5eFKj9fTXcHHYes2D0uA1Vv5N-prl2piuxp3YJm_v0UUAyp-QKEepQcYxVZLNcWVa38YQCFykIaLc-U90zu4dbm7hNksCAsjbNaWloN3e/s1600/tipitunerhead.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimAIXQXdmeSDmsAqMV7AiAbGI5I2oFWaS7t5V5eFKj9fTXcHHYes2D0uA1Vv5N-prl2piuxp3YJm_v0UUAyp-QKEepQcYxVZLNcWVa38YQCFykIaLc-U90zu4dbm7hNksCAsjbNaWloN3e/s1600/tipitunerhead.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bendera kebanggaan TipiTuner pada masa remaja labil</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div>
Yang ketiga, kedepannya saya akan menjadikan TipiTuner.Net sebagai (istilah kerennya) head quarter, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai pusat pemerintahan. TipiTuner.Net akan menjadi portal dan direktori ke seluruh produk-produk saya, jaringan saya, blog saya, dan lain sebagainya.</div>
<div>
<br /></div>
<span style="font-size: x-large;">
Peresmian</span><br />
<div>
Dan dengan ini saya nyatakan TipiTuner.Net resmi mengudara pada hari ini, Sabtu, 13 Maret 2013. Dan untuk sementara waktu, Blog TipiTuner Net ini adalah produk situs tunggal dari TipiTuner.Net. Kunjugan yang masuk ke tipituner.net dan www.tipituner.net secara otomatis akan dialihkan ke blog.tipituner.net.<br />
<br />
---<br />
<br />
Pembaruan 19 Maret 2013 jam 21.46<br />
<br />
Saya urungkan niat saya seperti yang sudah saya ungkapkan di atas. egablog.web.id akan tetap seperti sedia kala. Tidak ada yang diubah. Sedangkan tipituner.net akan menjadi blog pribadi saya. Seperti facebook.com/tipituner, instagram.com/tipituner, runkeeper.com/user/tipituner, twitter.com/tipituner, dan lain lain sperti pada foursquare, plurk, dan lainnya yang memang milik pribadi. TipiTuner adalah alias pribadi saya dan tidak akan saya jadikan merek blog :D<br />
<br />
Sepertinya saya memang plin-plan. Blog ini saja sudah berubah alamat sekian kali. Dari blog.tipituner.net ke www.tipituner.net kembali lagi ke blog kemudian ke www lagi dan seterusnya. Tapi mudah-mudahan sekarang sudah kukuh yaitu www.tipituner.net.</div>
Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2454932217613192083.post-62560743564988051812013-03-16T08:54:00.001+07:002015-05-24T19:21:11.899+07:00Dirundung Empat Cobaan Teknologi InformasiNasib sedang tidak terlalu baik. Hampir dalam satu waktu, saya diliputi empat cobaan (TI) sekaligus. Kenapa saya sebut cobaan TI? Karena tentu empat cobaan yang saya maksudkan ada sangkut pautnya dengan teknologi informasi. Empat cobaan yang membuat saya begitu sibuk akhir-akhir ini. Jika biasanya saya tiduran sejak bangun tidur hingga menjelang tidur, maka kali ini saya menghadapi elektronik dari bangun tidur hingga menjelang tidur.<br />
<br />
Kedengarannya buruk. Ya! Memang buruk. Diawali dari rusaknya netbook kesayangan yang baru saja menginjak usia satu tahun kepemilikan. Dilanjutkan dengan rusaknya tablet yang belum genap satu bulan sejak saya beli. Kemudian kebijakan baru paket langganan Smartfren unlimited yang memaksa saya beralih ke penyedia jasa internet lain. Dan yang terakhir Flexi, penyedia jasa internet yang saya andalkan menjadi alternatif pengganti Smartfren ternyata dengan metode pemakaian saya kurang berjalan mulus.<br />
<a name='more'></a><br />
<h3>
Rusaknya netbook kesayangan</h3>
Netbook dengan merek Asus seri EeePC 1015BXO yang saya beli sekitar setahun yang lalu ini mengalami kerusakan yang entah saya belum tahu solusinya. Jadi netbook ini selalu membeku sistemnya (freeze/hang) ketika dalam kondisi berikut.<br />
<ol>
<li>Netbook menyala</li>
<li>Terhubung ke sumber arus AC (dicharge)</li>
<li>Suhu diatas 70 derajat celcius</li>
<li>Terjadi proses</li>
<li>BEKU</li>
</ol>
Sebagai informasi, netbook saya menggunakan sistem operasi Ubuntu 12.04 (Precise Pangolin). Kalau anda berfikir kerusakan ada pada perangkat lunak, mungkin tidak sepenuhnya benar. Karena pembekuan proses terjadi bahkan ketika belum masuk sistem operasi, masih berada pada bios. Sudah saya coba untuk membongkarnya. Namun tak ada hasil karena memang saya tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah dibongkar.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_TOsGbP1iJl8BHLYp2sf_QkKn17iLlckVxnR9ke7wt_jsxJMzilNzp-C9AG15ok5TIlSrKwJHfbXi7weKcUfIARz49AEZQ0plPpUgybdtlfVXTRNuTqcuNBPwh8k0PjG-zU_n55JrkLd4/s1600/DSC_0802_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_TOsGbP1iJl8BHLYp2sf_QkKn17iLlckVxnR9ke7wt_jsxJMzilNzp-C9AG15ok5TIlSrKwJHfbXi7weKcUfIARz49AEZQ0plPpUgybdtlfVXTRNuTqcuNBPwh8k0PjG-zU_n55JrkLd4/s400/DSC_0802_.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Membongkar netbook Asus EeePC 1015BX0</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<i>"Usianya baru satu tahun, kenapa tidak digaransikan saja?"</i><br />
<br />
Ya karena memang garansi Asus untuk produk komputer jinjing mini hanya satu tahun. Jadi masa garansi dimana saya dapat menukarkan komponen yang rusak memang sudah habis. Andai saja ternyata saya keliru, tetap tidak bisa digaransi. Karena sudah saya bongkar.<br />
<br />
Saya coba tanyakan ke seorang teman yang bekerja di pusat perbaikan komputer jinjing. Tapi katanya untuk memperbaiki kerusakan semacam itu membutuhkan suatu proses yang bukan tanpa resiko. Pikir saya, sementara biar saja seperti ini dulu. Toh selama tidak terhubung ke sumber arus AC tidak ada masalah. Jadi tidak seperti sebelumnya yang selalu saya hubungkan ke arus AC baik ketika digunakan ataupun tidak. Sekarang kedua kegiatan mengisi baterai dan menggunakannya harus terpisah. Meski begitu, sekarang saya jadi lebih sering di depan komputer desktop ketimbang komputer jinjing mini.<br />
<br />
<h3>
Rusaknya tablet baru</h3>
<div>
Yang ini sedikit miris. Tablet yang belum satu bulan sejak saya beli rusak setelah dihantam oleh adik saya yang berusia (sekitar) dua tahun. Tablet dengan merek Ainol seri Novo 7 Crystal ini awalnya saya belikan untuk ibu dan adik-adik saya yang masing-masing berusia setara kelas 2 SMP, kelas 5 SD dan kelas 3 SD sebagai media belajar membaca Quran dan menghafal Quran. Selain itu harapan saya tablet ini dapat mengurangi beban konsumsi daya komputer. Mengingat konsumsi daya tablet (mungkin) bisa sampai lebih dari seper dua puluh komputer, pemangkasan konsumsi daya dapat signifikan karena sebelumnya komputer menyala 24 jam sehari dan hanya dimatikan sekali waktu dalam seminggu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Gejala kerusakan tablet ini kebalikan dari gejala kerusakan netbook. Jika netbook sebaiknya tidak diisi dayanya ketika digunakan, tablet ini justru tidak dapat menyala tanpa terhubung ke sumber daya listrik AC. Seolah jalur baterai ke perangkat elektronik didalamnya tidak terhubung dengan baik. Dilihat dari statistik baterai dari sistem operasi juga terlihat baterai hilang timbul. Tablet ini juga sudah coba saya bongkar. Tetapi hasilnya nihil karena saya juga tidak tahu apa yang harus dilakukan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaTfpTpcZcpHbRh6-qaoowvsXJDZTmX3B2cQrbz9jSmQDA1zMjvIoK-hYmcHjVw7YJ1ziIRhYZ2Y-E0Z2p7Xn-keJYxUewrX1WkE6b1vO_5VL_5URYCqw495rD8D1LcIdBiYDSW-zyHhBv/s1600/DSC_0816_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaTfpTpcZcpHbRh6-qaoowvsXJDZTmX3B2cQrbz9jSmQDA1zMjvIoK-hYmcHjVw7YJ1ziIRhYZ2Y-E0Z2p7Xn-keJYxUewrX1WkE6b1vO_5VL_5URYCqw495rD8D1LcIdBiYDSW-zyHhBv/s320/DSC_0816_.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Membongkar Ainol Novo 7 Crystal</td></tr>
</tbody></table>
<i><br /></i>
<i>"Usianya baru 1 bulan, kenapa tidak digaransikan saja?"</i><br />
<br />
Sebelumnya tablet ini pernah terjatuh ketika dibawa oleh adik ~2 tahun. Karena tablet ini didesain tanpa sekrup, seketika salah satu sisi tablet yang yang terdapat segel terbuka, atau istilah jawanya "<i>mengkap</i>". Akibatnya segel garansi sobek terpisah menjadi dua.<br />
<br />
<h3>
Kebijakan baru Smartfen</h3>
</div>
<div>
Smartfren yang sekitar satu tahun telah menemani saya dengan paket reguler yang biaya langganannya 50 ribu rupiah setiap bulan ini telah <a href="http://www.egablog.web.id/2013/03/aturan-baru-smartfren-unlimited-mei-2013.html" target="_blank">mengubah FUP nya dari harian ke bulanan</a>. Akibatnya saya harus rela menggunakan kecepatan rendah ketika kuota sudah melebihi batas wajar. Mengingat penggunaan saya cukup tinggi maka kuota habis dalam waktu sekitar tiga hari saja. Tapi sayangnya, <a href="http://www.egablog.web.id/2013/03/hari-ke-7-bersama-fup-baru-smartfren.html" target="_blank">kecepatan koneksi pasca FUP pada kenyataannya terlalu rendah</a> dan sulit untuk saya tolerir sehingga saya tidak rela dan harus berpindah ke produk lain.</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
Migrasi ke Flexi tidak semulus yang dibayangkan</h3>
<div>
Setelah mencari-cari alternatif produk dari penyedia jasa internet lain, pilihan jatuh kepada FlexiNet Unlimited. Salah satu produk Telkom. Dengan harga yang sama dengan paket reguler Smartfren yaitu sekitar 50 ribu rupiah, saya dapat menikmati koneksi melalui jaringan CDMA 2000 1X dengan kecepatan maksimal 153 kbps. Dimana kecepatan tersebut adalah kecepatan yang sama dengan yang dijanjikan Smartfren unlimited pasca FUP. Bedanya pada relaita, kecepatan FlexiNet lebih mendekati 153 kbps dibanding Smartfren pasca FUP yang ketika saya tes hanya mendapatkan kecepatan sekitar 56 kbps saja.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGCIPqDL0zzfnM2c8Dz6ooDdt4CAHf6u1tZydB-McOFW4ljENOVANJ27p-DPO_Qh6TLV6xvtZpGC_E8CkzjJsBS8_ZvulOXLSeqFzNoOZL0PS4BlzkC3ofoCU8H4h7HGfWdTf1MvalEtiV/s1600/DSC_0970_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGCIPqDL0zzfnM2c8Dz6ooDdt4CAHf6u1tZydB-McOFW4ljENOVANJ27p-DPO_Qh6TLV6xvtZpGC_E8CkzjJsBS8_ZvulOXLSeqFzNoOZL0PS4BlzkC3ofoCU8H4h7HGfWdTf1MvalEtiV/s320/DSC_0970_.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kartu Flexi Irit</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi ternyata Flexi yang saya gunakan ini tidak berjalan mulus jika digunaka di router TL-MR3220. Padahal keberadaan router inilah yang menjadi ujung tombak penghematan konsumsi daya listrik komputer yang sehari menyala 24 jam menjadi kurang dari 12 jam saja.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Gejala ketidak-mulusan FlexiNet terlihat dari indikasi-indikasi berikut :</div>
<div>
<div>
<div>
<ul>
<li>Komputer + EC1261-2 + Smartfren = normal</li>
<li>TL-MR3220 + EC1261-2 + Smartfren = normal</li>
<li>Komputer + EC1261-2 + FlexiNet = normal</li>
<li>TL-MR3220 + EC1261-2 + FlexiNet = tidak normal</li>
</ul>
<div>
Ketidak-normalan yang saya maksud adalah koneksi terputus dengan waktu acak. Kadang bisa 30 menit bertahan, kadang hanya 5 menit, bahkan kadang persis setelah terkoneksi. Kemudian koneksi terputus secara tiba-tiba dengan indikasi lampu led biru yang menyala 2x berulang-ulang dan hilangnya koneksi internet. Sebagai informasi, ketika terkoneksi maka lampu led biru akan berkedip secara berterusan.</div>
</div>
</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
---</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada akhirnya saya sadar. Ini memang betul-betul cobaan yang harus saya jalani dengan tabah. Kata orang-orang bijak, cobaan seperti musibah dan kesulitan adalah seperti tempaan yang akan membuat diri menjadi lebih tangguh =D</div>
Ega Zulfikarhttp://www.blogger.com/profile/06151684034061956315noreply@blogger.com