Selasa, 19 Maret 2013

6 Bulan Pasca Patah Tulang

Tidak terasa sudah hampir 6 bulan sejak saya mengalami kecelakaan. Banyak aktivitas yang telah terlewatkan, diantaranya adalah aktivitas ngantor yang sudah terlewatkan sekitar 300 kali. Ya, selama 6 bulan ini saya memang cuti. Patah di kedua kaki membuat saya tidak boleh berdiri selama 4 bulan. Sedangkan 2 bulan terakhir ini saya harus memulihkan otot-otot kaki yang mengecil akibat tidak terpakai.

Ronsen paha kanan pasca operasi patah tulang

Sering saya dengar ungkapan bahwa penyesalan datang belakangan. Tetapi dalam kasus patah kaki saya, penyesalan justru datang di awal. Yaitu awal ketika saya patah kaki. Mungkin sekitar 48 jam pertama setelah patah kaki. Kemudian belakangan tumbuh harapan-harapan yang membuat saya kembali merasakan hidup. Hidup sehidup-hidupnya!

4 Mei 2014
Untuk Anda yang Nyasar Kesini
Sebelumnya saya mohon maaf apabila kebetulan anda merasa ternyata tersesat ke posting saya ini. Mengingat posting ini lebih banyak berisi curhatan daripada informasi yang bermanfaat untuk anda.
KABAR BAIK bagi anda yang saat ini sedang patah tulang, anda dapat saling berbagi informasi dengan sesama penderita patah tulang di beberapa grup Facebook berikut:

Penyesalan dan Kekhawatiran
Penyesalan pertama saya akibat patah kaki adalah saya tidak dapat ikut liburan ke Cilacap. Sepele memang! Tapi memang itu yang terjadi pada 1 jam pertama. Yaitu ketika saya masih di UGD menunggu dironsen untuk kemudian direduksi dislokasi pada kedua pergelangan tangan saya. Tetapi penyesalan hanya sementara. Pikir saya, toh saya masih dapat berlibur melalui Youtube dan Google Images.

Penyesalan kedua datang di malam hari ketika sudah mulai tidak ada yang saya ajak mengobrol. Berkecamuk pikiran tentang apa yang akan saya lakukan di masa mendatang. Kekhawatiran yang muncul seperti masa depan saya dengan fisik yang sudah pasti tidak sekuat sebelumnya. Meskipun saya bukan orang yang gemar olah raga, tapi saya suka iseng pethakilan seperti terjun dari lantai dua dan iseng lain yang tentu memiliki beban besar di kaki. Olah ragapun bukan berarti tidak ada. Saya suka bermain papan luncur atau disebut skareboard yang juga mengandalkan kaki. Tapi untungnya saya tidak ada niat berkakir di olahraga tersebut.

Penyesalan yang lain sepertinya sudah saya lupakan karena seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa penyesalan hanya muncul di awal dan kemudian harapan atas kesenangan yang lain meliputi pikiran saya. Meski begitu kekhawatiran masih ada. Penyesalan sudah hilang karena sudah berlalu. Kekhawatiran masih ada karena resiko yang akan terjadi di masa mendatang.

---

Di tempat saya bekerja sekarang sebenarnya saya masih membutuhkan fisik. Seperti untuk sekedar mengangkat komputer, memindahkan server dan memanjat tangga untuk membetulkan kabel. Juga tidak jarang saya berjalan dari ruang ke ruang untuk membantu para pengguna komputer dan jaringan kantor.

Untuk dapat berjalan dengan leluasa mungkin tidak butuh waktu terlalu lama. Satu atau dua tahun mudah-mudahan sudah cukup untuk dapat berjalan seperti sediakala. Tetapi untuk mengangkat beban sepertinya tidak akan mudah. Sendi peluru paha kiri jika patah kembali sangat berisiko. Jalur asupan nutrisi yang terputus dapat menyebabkan kepala sendi mati kemudian menyusut. Jika sudah mati, yang harus dilakukan adalah implan sendi dengan metal. Mengganti sendi dengan metal bukan berarti akan tambah kuat. Ketiadaan ligamen yang mengikat sendi dengan mangkuknya akan membuat persendian mudah terlepas. Belum lagi gesekan yang terjadi pada sendi buatan yang tidak dapat tumbuh itu lama-kelamaan akan membuatnya aus sehingga harus diganti permukaannya.

Ronsen sendi kiri 3 bulan pasca operasi patah tulang


Harapan dan Kesenangan
Saya bukanlah orang yang memiliki minat di bidang fisik seperti olahraga. Jangankan bermain sepakbola, menonton pun saya tidak suka. Kegemaran saya kebanyakan dapat dilakukan tanpa kaki. Saya gemar bermain game, menggali informasi di internet, menuangkan ulasan dalam bentuk blog, membangun web, ber-Linux ria, dan lain sebagainya.

Keseharian bersama kursi roda sempat membuat saya jatuh hati dengan kegiatan berkursi-roda. Saya mendapatkan kenalan seorang wanita pengguna kursi roda dari negeri Israel melalui jejaring sosial berbagi foto, Instagram. Dari dirinya, saya tahu banyak hal mengenai kursi roda. Banyak hal menyenangkan yang dapat dilakukan kursi roda. Tapi sayangnya bukan seperti dua kursi roda milik saya yang bergaya ala pasien rumah sakit. Sedangkan kursi roda standar untuk kegiatan sehari-hari paling murah berkisar 9 juta rupiah.

Banyaknya waktu luang juga membuat saya memiliki kesempatan untuk melakukan kebiasaan yang belum pernah saya sebelumnya. Yaitu menghafal kitab Al-Quran. Saya memulai hafalan dengan melanjutkan menghafal surat-surat pendek sudah hafal sejak sekolah dasar. Kemudian saya mulai mencatat pencapaian hafalan. Karena dirasa kurang greget, saya mencoba mengajak adik-adik saya untuk turut juga menghafal Al-Quran. Dari sini kami mulai berlomba-lomba memperbanyak hafalan. Statistik kompetisi berupa tabel pencapaian hafalan menjadi penyemangat kami. Hingga hafalan menjadi kebiasaan sehari-hari menggantikan menyanyi, mendengarkan musik, dan menonton TV.

Quran pertama beli di toko-muslim.com, diakusisi oleh Karis

Quran kedua beli di toko-muslim.com, diakusisi Oris


Pada bulan ke 5 pasca patah kaki saya datang ke fisioterapis atas rekomendasi dokter tulang saya. Tentu saja untuk mendapatkan pengarahan memulihkan kembali otot kaki melemah. Tetapi sayangnya pengarahan dari fisioterapi jarang saya lakukan karena tidak menarik sangat membosankan. Yang saya lakukan hanyalah menunda dan menunda hingga tidak terasa sudah berlalu beberapa minggu. Padahal saya harus segera sehat dan kembali berangkat bekerja.

Kemudian suatu malam saya mencoba untuk menaiki sepeda. Meskipun belum bisa berdiri sendiri, saya masih bisa berpindah dari kursi ke sepeda dengan walker 4 kaki. Dan ternyata saya berhasil, tidak kehilangan keseimbangan dan tidak lupa cara bersepeda (hahaha...). Di hari selanjutnya saya bersepeda keliling kebun jati kecil sebelah rumah dan berlanjut pada hari berikutnya lagi.

Di hari berikutnya saya iseng bersepeda keluar desa. Ternyata menyenangkan! Kemudian saya rutin bersepeda tiap sore. Hingga saya berfikir bersepeda akan menjadi hobi baru saya. Rencana membeli televisi, membangun home theater dan keinginan tak berguna lainnya saya batalkan untuk saya ganti dengan sebuah sepeda dan ditabung.

Setelah bersepeda pada suatu sore

Kegiatan bersepeda saya dapat dipantau melalui akun TipiTuner di RunKeeper :)
(update: Saya sudah beralih dari Runkeeper ke Endomondo)

---

Berkat 4 bulan ketidak berdayaan, saya jadi dapat merasakan kesenangan atas hal-hal yang tidak pernah saya lakukan sebelum patah tulang dan tidak dapat saya lakukan selama patah tulang.