Kamis, 04 September 2014

Melanjutkan Studi di STMIK AKAKOM

Melanjutkan studi jenjang perguruan tinggi di STMIK AKAKOM bukanlah hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Sebagai seorang pelajar yang hendak memasuki masa lulus sekolah, barang tentu banyak sekali rencana-rencana seperti rencana untuk lanjut kemana, kuliah dimana, kerja apa, dan lain sebagainya.

Ketika itu nasib menuntun saya ke UGM untuk bekerja sebagai staf IT dan ditempatkan di unit kerja bagian humas universitas. Saya bergelut dengan berbagai macam bidang pekerjaan. Diantaranya analisis media, dokumentasi berita, pengembangan sistem informasi internal, mengelola berbagai akun media sosial UGM (facebook, twitter, youtube, bbm channel, dll), hingga teknisi panggilan jika sewaktu-waktu diperlukan baik oleh rekan sekantor maupun dari unit kerja lain.

Pilihan jatuh pada STMIK AKAKOM

Waktu berjalan hingga hampir dua tahun berlalu. Sudah saatnya saya mengambil keputusan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebelum otak terlanjur membeku. Pilihan pun jatuh ke STMIK AKAKOM.

Kenapa STMIK AKAKOM? Saya memilih kampus ini karena berbagai latar belakang. Yang pertama dan paling utama, STMIK AKAKOM dapat mengakomodir kebutuhan saya. Saya ingin kuliah ke jurusan yang relevan dengan akreditasi minimal B dan tanpa mengganggu jam kerja saya.

STMIK AKAKOM dapat mengakomodir kebutuhan saya dengan kelas malam pada jurusan Teknik Informatika jenjang S1 yang terakreditasi B pada tahun ini. Saya harus mengambil kelas malam karena salah satu syarat ijin belajar adalah tidak mengganggu jam kerja. Selain itu akreditasi B adalah syarat minimal untuk mendapatkan ijin belajar.

Alasan lainnya, biaya kuliah di STMIK AKAKOM tidak terlalu mahal. Mengingat saya kuliah dengan biaya sendiri, tentu masalah mahal-murah ini menjadi salah satu pertimbangan yang penting.

Selain itu, STMIK AKAKOM berlokasi di tengah-tengah antara tempat kerja saya di UGM dengan tempat tinggal saya di Jalan Wonosari KM 8. Sehingga saya masih tetap dapat bersepeda tanpa merasa terbebani baik karena jarak yang mempengaruhi waktu tempuh, ataupun biaya indekos.

Diterima di STMIK AKAKOM

Secara resmi saya diterima di STMIK AKAKOM sebagai mahasiswa baru tahun ajaran 2014/2015. Saya diterima melalui jalur tanpa tes karena saya mendaftar pada gelombang awal. Syarat untuk mengikuti jalur ini adalah menunjukkan nilai akademik dari sekolah asal. Nilai ini yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan apakah saya layak atau tidak masuk tanpa tes.

PESONA (Pengenalan Studi dan Orientasi Kampus)

Pengenalan studi dan orientasi kampus tidak lain dan tidak bukan adalah OSPEK (orientasi pengenalan kampus). Tidak ada kekerasan dan perbuatan semena-mena lainnya di acara Pesona ini. Benarkah? Setidaknya itulah yang dijanjikan oleh Bapak Ketua Panitia pesona yang memberikan pembekalan PESONA pada hari ini (4 September 2014) di Balai Lantip STMIK AKAKOM.

Pembekalan selesai pada jam 11.00. Kemudian saya lanjut ke kantor untuk memanfaatkan sisa hari ini. Sebelum pulang, saya menyempatkan berfoto dengan baju mahasiswa baru STMIK AKAKOM di depan pintu masuk kantor saya.


Foto dengan kaos maba STMIK AKAKOM di Universitas Gadjah Mada
Bukti otentik ke-MABA-an saya
*) Maaf kartu mahasiswa saya sensor. Saya tidak ingin terlalu banyak mengekspos identitas dan data pribadi saya ke khalayak umum :)