(Wikimedia Commons/Contando Estrelas) |
Seperti biasa saya tengok ke bagian komentar. Dari situ saya dapatkan informasi bahwa penyebabnya adalah kereta tersebut melaju dengan kecepatan sekitar 193 km/jam pada tikungan dengan batas kecepatan 96 km/jam. Entah ada permasalahan teknis atau murni kelalaian sang masinis.
Kejadian tersebut mengingatkan saya akan video dokumentasi tentang bagaimana kerja kereta cepat di Jepang, Shinkansen Nozomi yang begitu disiplin.
Bayangkan, dalam satu jalur dari Tokyo ke Osaka yang membentang sepanjang 515 km saja, ada 50 kereta cepat (ketika dokumentasi tersebut dibuat) yang beroperasi secara bersamaan dengan kecepatan hingga 300 km/jam.
Dengan banyaknya kereta api berkecepatan tinggi yang beroperasi bersamaan dalam jalur dengan jarak seperti Jogja-Jakarta tersebut perkeretaapian disana harus menetapkan batas toleransi keterlambatan untuk tiap-tiap kereta adalah dalam skala DETIK! Dan tiap detik yang terbuang di satu stasiun harus berusaha dibayar di stasiun berikutnya. Tidak boleh terlalu cepat ataupun lambat.
Untuk menghindari kesalahan, perkeretaapian jepang menetapkan standar prosedur bagi masinis untuk membaca sinyal batas kecepatan. Yaitu dengan mengarahkan jari telunjuk ke depan sambil membaca batas kecepatan tersebut keras-keras. Berlaku baik untuk kereta cepat sekelas shinkansen maupun kereta ringan sekelas metro/trem. Dan harus dilakukan meski masinis tersebut bekerja sendirian di dalam kokpit.
--------
Untuk Indonesia tercinta (meski basa-basi, paling tidak karena saya tinggal di negara ini).
Disini kita masih berkutat dengan kereta (teknologi) tua jaman behulak. Tidak ada perkembangan berarti untuk jaringan rel kereta di negara kita. Bahkan jaringan rel kereta di Indonesia menyusut dari semula 7000 km menjadi 3000 km [2]. Padahal jaringan kereta api di indonesia sudah dibangun sejak 1870an dan beroperasi 1917an. [1]
Perkeretaapian kita juga masih menggunakan rel "medium gauge" yaitu rel dengan lebar sekitar 1 meter. Bandingkan dengan Jepang, China, Eropa, Amerika yang menggunakan "standard gauge" dengan lebar sekitar 1,4 meter. Bahkan India, negara yang seringkali kita pandang kumuh tersebut menggunakan "broad gauge" dengan lebar sekitar 1,6 meter [2]. Selain itu India juga sedang gencar melakukan pengembangan moda transportasi keretaapi di negaranya.
Diluar topik India, apa pengaruhnya lebar rel atau "track gauge" ini? Tentu semakin lebar rel, semakin rendah kereta akan terguling ketika berada pada kecepatan tinggi, terutama pada tikungan. Meski begitu rel yang terlalu lebar juga memiliki kelemahan yaitu membutuhkan bentang lebih panjang untuk bisa mendapatkan sudut belokan yang sama. Untuk itu, idealnya adalah menggunakan "standard gauge" dengan lebar sekitar 1,4 meter. Atau tepatnya 1,435 mm.
Padahal kereta api ini sangat strategis untuk dimanfaatkan sebagai sarana transportasi murah, cepat, dan efisien. Negara-negara yang kini kita lihat pertumbuhan ekonominya baik/cepat, banyak yang tidak terlepas dari hasil jerih payah pembangunan dan pengembangan jaringan kereta api yang berkelanjutan.
Bukan berarti tidak ada perkembangan. Selain improvisasi layanan yang santer kita dengar di media akhir-akhir ini, juga banyak berita-berita mengenai keretaapi di Indonesia yang tidak terlalu terekspos ke muka publik seperti proyek aceh [3], BOBEOS [4], terowongan bengkulu [5], Bandara Soetta [6], dan ekspansi rel menjadi double track untuk beberapa jalur strategis kereta api.
Terlepas dari ocehan saya yang tak jelas juntrungnya ini, saya berharap perkeretaapian di Indonesia bisa segera maju dan berkembang menyusul negara-negara seperti Jepang, negara-negara Eropa, China dan India.
==========
Referensi :
[1] http://tambeh.wordpress.com/2013/04/09/kereta-api-aceh-yang-aman-dilalui-9-km-lagi/
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Rail_transport_in_Indonesia
[3] http://dishubkomintel.acehprov.go.id/berita/kemenhub-rancang-ulang-proyek-kereta-api-aceh
[4] http://www.lensaindonesia.com/2013/05/16/dahlan-iskan-ajak-jokowi-realisasikan-proyek-kereta-api-bobeos.html
[5] http://finance.detik.com/read/2013/03/08/171845/2189833/4/indonesia-akan-punya-terowongan-kereta-api-sepanjang-13-km
[6] http://indonesiarayanews.com/news/ekbis/06-21-2013-21-44/proyek-kereta-api-bandara-masuki-tahap-lelang-konstruksi
==========
Tulisan ini saya copy dari post saya di facebook sebagai arsip sekaligus agar tidak hanya tenggelam ditelan timeline
https://www.facebook.com/TipiTuner/posts/10200874882527516